Bantul Bersih Bersama Santri

Bersama santri, damailah negeri

Semangat memeperingati Hari Santri Nasional 2018 di Kabupaten Bantul masih berlanjut sejak 22 Oktober lalu. Pada Minggu (11/11/2018) pemerintah Kabupaten Bantul mengajak para santri bekerja bakti membersihkan sampah di titik Pantai Pandansari sampai Goa Cemara, pasar Sorobayan dan Mangiran.

Kegiatan tersebut diikuti oleh para santri dari Kabupaten Bantul, beberapa di antaranya dari Pondok Pesantren Al-Munawwir, Al-Furqon, Al-Imdad, dan Miftakhul ulum. Abdul Halim Muslih, selaku wakil Bupati Bantul menyebutkan bahwa Hari Santri Nasional harus menjadi spirit para santri untuk berkontontribusi aktif kepada bangsa dan negara.

Foto: Nursaid

“Perjuangan jangan sampai hanya pada mengagumi pahlawan,” ucap Halim saat diwawancara reporter Jogja Tv. “Sekarang ini, kita harus punya aksi nyata. Khususnya para santri, sebagai penerus bangsa, perjuangannya harus dikonversi ke dalam aksi-aksi konkret bagi bangsa dan negara.”

Di samping membangun spirit santri, Halim mengatakan bahwa aksi bersih sampah sangat mendukung pemerintah untuk mencapai “Bantul bersih sampah 2019”.

Foto: Nursaid

“Alhamdulillah, pantai-pantai ini, setelah kami evaluasi, jauh lebih bersih daripada 2—3 tahun yang lalu. Sekarang kebersihan Bantul sudah mulai tampak,” ujar Halim.

Halim menambahkan bahwa sampah kecil, seperti potongan plastik, harus dipungut satu persatu untuk membersihkannya. “Partikel-partikel kecil membuangnya mudah. Tapi karena ini berserakan di mana-mana, tidak ada cara lain kecuali harus kita pungut satu per satu.”

Foto: Nursaid

Setelah melakukan kerja bakti, para santri berkumpul di depan panggung di Pantai Gua Cemara. Sebagian mengkuti tes kesehatan gratis yang diselenggarakan pemerintah Kabupaten Bantul.

Acara ditutup dengan mahalul qiyam, lalu menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama. Setelah itu, para santri kembali ke pesantrennya masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Pahlawan di Jalanan
lppmkreativa-londonbookfair Next post London Book Fair Undang 12 Pengarang Indonesia