Entahlah bukan Eta Terangkanlah

Di kampus FBS alias Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, ada yang namanya UKM Kreativa. UKM ini biasanya diartikan UKM Pers kata orang-orang yang termasuk mahasiswa FBS. Kreativa biasanya nerbitin buletin rutin tiap bulannya.

Nah, buletin itu isinya berita-berita update seputar kampus. Yah, meskipun sebenarnya nggak update-update banget sih. Gimana mau update? Kadang tuh ya yang harusnya terbit akhir bulan justru terbitnya mundur sampe awal bulan ganti bulan berikutnya.

Misal nih buletin edisi bulan Maret itu diproses sejak awal bulan Maret dan terbit di akhir bulan Maret. Harusnya begitu. Tapi, karena mundur jadinya terbit awal bulan April. Itu aja, nggak selalu awal bulan bulan April. Bisa terkadang melebihi tanggal 5 April. Hayooo, itu bukan update lagi kaaaan. Ups.

Nah, terkecuali untuk buletin edisi ospek nih. Buletinnya harus aja terbit setiap hari. Ini bukan harus banget, tapi harus aja. Misal hari Senin Ospek itu liputan jadi hari Selasa harus sudah bisa disirkulasikan.

Kalau untuk pembagian menulis itu, anggota Kreativa yang masih baru banget itu yang masih muda banget alias anggota Kreativa 2016 yang nulis sekaligus nerbitin buletin.

Salah satu isi dari buletin itu ada yang namanya “Indikator”. Sebenarnya keren, ada Indikator kayak Kompas lho gimana coba kurang keren apa. Tapi Indikator edisi TM Ospek 2017 ini sih “katanya” jelek.

Jadi begini, judul Indikatornya itu “Pengaruh Lokasi Terbuka”. Maksudnya di sini, tim Kreativa pingin mengetahui seberapa besar pengaruh lokasi yang digunakan saat TM Ospek itu berada di luar gedung.

Kan kalau dulu-dulu itu ya TM Ospek dilaksanakan di dalam gedung yang namanya Stage Tari. Tapi sekarang berhubung gedung itu udah dihancurkan dan nggak tau mau dibangun apalagi jadi TM Ospek 2017 harus dilaksanakan outdoor.

Kita kembali lagi ke pembahasan yang “katanya” indikatornya jelek ya. Aku kan tanya temanku, “Di mana letak jeleknya?” terus dia bilang “Pokok Indikatornya jelek”. Aku terus bertanya kayak gitu, berharap dia mau menjelaskan di mana letak jeleknya indikator itu.

Jujur aja nih, dari lubuk hati aku yang nggak dalem-dalem banget, aku udah dua tahun di Kreativa tapi benar-benar nggak tau di mana letak jeleknya lho. Indikator yang ditulis demesh (dedek-dedek emesh) Kreativa 2016 ini loh.

Kata senior pun juga jelek indikatornya. Atau mungkin karena diagramnya yang menggunakan diagram garis dan tulisan yang sangat kecil? Tapi menurutku diagramnya bisa dibaca. Pollingnya bisa dipahami asalkan mahaminya cermat loh ya.

Atau mungkin dibilang jelek karena Kreativa biasanya menggunakan diagram batang yang mudah untuk dibaca?

Entahlah aku benar-benar tidak tahu di mana letak jeleknya. Apalagi kalau dilihat dari ilmu statistik, aku benar-benar tidak tahu aturan diagram dalam ilmu statistik.

Atau karena aku yang kurang mengkritisi saja? Entahlah. Eta terangkanlah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post Tentang Osfek yang Fanas
Next post Apa Warna Jas Kebanggaanmu?