Ini Malam, Ini Dendam

Bidak catur dari tidurmu

melangkah dari barat laut nasib kita.

Ada yang selalu dibawanya dari mimpi,

Kecemasan-kecemasan seorang penjudi.

 

Ini malam tabu,

Dendam yang dikubur seribu jarak dan waktu.

Ini tubuh dosa,

Rahasia moyang yang tak pernah tuntas kita baca.

 

Peruntungan kita, bidak yang bertemu

di batas hidup dan mati.

Peruntungan kita, dipesan dalam doa;

ritual; dan mimpi.

Nasib kita, angka dadu dan kartu remi.

 

Jangan ragu!

Telah kutanggalkan ketakutan dari tubuhmu.

Telah kutumpulkan jarum jam dari waktu.

 

Jogja, 2016

 

Andrian Eksa, lahir di Boyolali, 15 Desember 1995. Mahasiswa Sastra Indonesia FBS UNY. Aktif di SANGKALA, KRS, dan KMSI. Saat ini tinggal di Yogyakarta dan dapat dihubungi melalui email, andrizian78@gmail.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post NIRMALA
Next post Proyek Hunian Gigantik: Keresahan dari Sudut Ruang