lppmkreativa- Jogja janur festival: upaya regenerasi seniman janur

Jogja Janur Festival: Upaya Regenerasi Seniman Janur

Yogyakarta — Sabtu (02/12) bertempat di Kampung Jetak, Ringinharjo, Bantul, diselenggarakan acara bertajuk Jogja Janur Festival. Festival ini merupakan satu upaya untuk mengangkat kembali kesenian janur.

Menurut Noki Hermawan selaku Ketua Panitia Jogja Janur Festival, acara tersebut bertujuan untuk mengangkat potensi seniman janur di Kampung Jetak khususnya, dan Kabupaten Bantul pada umumnya. Selain itu, festival ini merupakan suatu upaya untuk melakukan regenerasi seniman janur.

“Karena untuk potensi seniman janur lambat laun sudah tidak ada regenerasi, untuk itu dengan adanya festival ini kami harapkan ada semacam regenerasi ke depannya,” ungkap Noki.

Foto: Titis Erika

Jogja Janur Festival berlangsung selama dua hari, 2-3 Desember 2017. Pada hari pertama, festival janur diisi dengan fashion show mengenakan kostum janur, hiburan bagi anak-anak, workshop merangkai janur dan peresmian nama-nama kampung dengan istilah seni janur.

Untuk agenda hari kedua, panitia akan mengadakan kirab janur yang berlokasi di sekitar kampung Jetak. “Untuk peserta kirab besok dari peserta fashion show yang tadi udah tampil, ditambah dengan jodang (gunungan yang terbuat dari janur),” ujar Noki.

Acara yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul ini terselenggara berkat kerja sama antara pemuda-pemudi Kampung Jetak dan seniman-seniman janur. Di Kampung Jetak sendiri terdapat kurang lebih 10-15 orang seniman janur.

“Di sini sekitar 10-15 orang, rata-rata usianya sudah di atas 40 tahun,” kata Noki.

Foto: Titis Erika

Meski terkendala oleh cuaca, Jogja Janur Festival tetap dapat terlaksana sesuai harapan panitia dengan persiapan yang relatif singkat, yakni tiga minggu. Di samping itu, kendala timbul dari sulitnya memperoleh bahan baku berupa janur.

“Bahan baku itu sudah mulai agak sulit, karena ada hama yang makan janur. Lalu populasi pohon kelapa di sekitar kita itu sudah berkurang, lain dengan dulu,” ujar Noki.

Winda, salah satu peserta fashion show mengungkapkan bahwa ia senang dapat menjadi bagian dari acara Jogja Janur Festival. “Alhamdulillah acaranya berjalan dengan lancar, terus senang juga bisa ikut berpartisipasi di dalam acara ini.”

Winda juga berharap festival semacam itu dapat diadakan lagi. “Semoga di tahun berikutnya bisa ada lagi festival kayak ini. ‘Kan bisa mengangkat budaya juga.”

Menurut keterangan Winda, hiasan berbahan janur yang dikenakan untuk fashion show antara lain adalah karang molok, burung merak, walang, topi, dan lain-lain.

Noki menambahkan, bahwa dengan adanya festival ini diharapkan ada semacam pengakuan dari Dinas Kebudayaan bahwa di Kampung Jetak ada paguyuban seniman janur.

“Untuk ke depannya tadi sudah disampaikan oleh Kepala Dinas Kabupaten Bantul, kita disuruh membuat register untuk paguyuban seniman janur ini,” pungkas Noki.*** (Ayu Ratih/Titis Erika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

lppmkreativa Previous post Hima PBSI Gelar “Ekstasi”
lppmkreativa-Diffable Fair: Ramah Disabilitas Menuju Generasi Inklusi Next post Diffable Fair: Ramah Disabilitas Menuju Generasi Inklusi