Menjaga Koneksi Selama PKKMB

Ilustrasi: KiranaDua belas September 2020, 1.381 Satyakarta berusaha mengenali Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Ungu, yang akan menjadi tempat untuk mereka menimba ilmu, menjadi insan yang cerdas dalam berkarya, humanis, dan berbudaya.

PKKMB secara daring ini tentunya bukanlah hal mudah bagi sebagian mahasiswa baru. Mahasiswa baru yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari yang memiliki akses internet dengan sinyal kencang sampai sinyal lemah, dari yang menjalaninya di kamar tidur sampai mungkin ada yang naik ke atas pohon. Mereka menjalani PKKMB ini untuk berkenalan denganmu, Fakultas Ungu, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

PKKMB kali ini memang berbeda dari yang sebelumnya. PKKMB 2020 dilaksanakan saat wabah pandemi covid-19 melanda dunia. Keadaan ini mengharuskan aktivitas dilakukan dari rumah, tak terkecuali PKKMB UNY.

Terdapat banyak pihak yang menyukseskan acara tahunan ini, ada banyak peran di depan dan di balik layar yang berjuang demi menyemarakkan PKKMB daring ini. Pihak-pihak itu antara lain Birokrasi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, Panitia PKKMB FBS, Ormawa FBS, dan tentunya mahasiswa baru FBS.

Pihak-pihak tersebut meluangkan waktu berjam-jam untuk tetap berada di depan layar smartphone, laptop, dan sejenisnya. Sebagian dari mereka memangkas waktu bersama keluarga, tidak berada di kampung halaman, kembali ke kota ini untuk mempermudah koordinasi agar PKKMB kali ini berjalan lancar.

Hal yang tak terlupakan selain suka dan duka mungkin adalah suatu keunikan yang muncul di media sosial, yaitu meme terkait masa pengenalan kampus secara daring. Kita mengetahui dalam masa pengenalan kampus, seperti di FBS UNY, adanya aturan dan sanksi apabila melanggar bagi mahasiswa baru jika melanggar aturan. Penertiban dan pemberian sanksi itu tentunya menjadi hal yang menggelitik ketika dilakukan secara daring yang kemudian beredarlah meme-meme di sosial media.

Beberapa meme itu adalah tentang senior yang hanya bisa marah lewat chat Zoom, keliling kampus secara virtual lewat game Minecraft, memarahi lewat voice note tapi yang dimarahin malah rebahan, mahasiswa peserta ospek yang izin angkat jemuran, dan lain-lain.

PKKMB tahun ini menjadi PKKMB yang tak terlupakan, perlu fisik dan mental yang kuat, serta tentunya sinyal yang kuat untuk tetap terkoneksi dengan penyelenggara PKKMB. Semoga meme-meme tadi hanya ditanggapi sebagai lelucon dan tidak akan memadamkan api semangat Kakak-Kakak panitia untuk mengenalkan FBS kepada 1.381 mahasiswa baru.

Meski PKKMB kali ini tidak dilaksanakan di satu ruang yang sama, jarak bukanlah penghalang untuk berbahagia menyambut mahasiswa baru dari seluruh daerah di Indonesia yang ingin menuntut ilmu dan bertumbuh di FBS.

Seperti kata Joko Pinurbo, “jarak itu sebenarnya tidak ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan.” Semoga mahasiswa baru sudah memupuk perasaan sayang terhadap Kampus Ungu, Kampus Berbudaya agar tak ada jarak dan jurang. Tabung dulu rindu agar bertemu esok menjadi lebih bermakna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post Suka Duka PKKMB Daring
Next post Memandu Maba Secara Daring