Sajak untuk Kartini

 1

Sang pengabdi bangsa

Tokoh emansipasi wanita

Parasnya memang pudar dilahap masa

Namun jiwanya bereinkarnasi jadi semangat para wanita

Hidupnya  di dedikasikan untuk negara tercinta

Beliau adalah bukti nyata bahwa manusia diciptakan sama derajatnya

Untuk berdiri sejajar dan memiliki peluang yang sama dalam belajar maupun berkarya

 

Baca Juga: Mereka yang Terbelenggu di Kamis Ke 300

 

Sejarah panjang nan singkat memberi arti yang tak terbayangkan

Kemauan tanpa batas memberi semangat mencengangkan pada masyarakat

Bahwasanya beliau memberi arti pada para wanita

Untuk percaya bahwa kita juga bisa seperti mereka

Perbedaan kelamin bukan penghalang tuk memberi arti hidup pada semesta

 

Sosok inspiratif wanita negeri ini

Nafasnya masih terasa di relung jiwa

Walau raga sudah terkubur dalam dekapan ibu pertiwi

Kisah beliau tetap jadi cerita indah dan jerih payahnya memberi arti pada Indonesia

 

 2

Ketenangan yang mencengkram

Bising tangisan bayi dan banyak petuah

Patah kaki namun dipaksa tuk berdiri

Adakah kesempatan tuk para bidadari

 

Setiap sayap terlanjur patah

Oleh kenyataan atas nama tradisi

Menjadi belenggu tak kasat mata ini

Mengurung para wanita tuk mengurus anak dan suami

Menelantarkan semua mimpi sejak dini

Padahal adat bukan hanya sebuah omong kosong semata

Lalu kenapa wanita malah jadi budak

 

Kartini wanita dijaman itu

Menunjukkan nila sungguh para wanita

Putri tanah air penuh jasa yang tak terkira

Bagai cahaya setelah kegelapan

 

Perjuangan beliau telah usai

Jiwanya bersemayam menyemangati para kartini muda

Meneruskan dan mengenang kisah perjalanan pejuang wanita

Tanpamu mungkin kita tetap sama tanpa kebebasan penuh keputusasaan

 

Banyak hal yang Kartini lakukan

Kesetaraan yang diperjuangkan hingga nafas pendeknya

Harkat martabat yang diperjuangkan untuk kaum wanita

Kesatria yang membela agar kamu wanita dapat memilih untuk belajar atau berumah tangga

Kau tanpa patah semangat dan mundur memperjuangkan kaum wanita

Terimakasih atas jasa yang tak terhingga

Kartini pahlawan pemilik hati para ibu negeri ini

 

Puisi 3 

Wanita bukan lagi sebatas budak rumah tangga

Wanita bukan lagi sesosok yang hanya bisa menangis dan merintih ditelan kenyataan

Wanita bukan lagi boneka yang mengangkang sewaktu-waktu

Wanita bukan lagi serangga bagi para lelaki

 

Bidadari seterusnyakan terbang

Melintasi batas lagit tuk menjadi terdepan

Para wanita tak perlu lagi jadi penyorak untuk pemimpin

Karena wanita juga bisa menjadi pemimpin negeri ini

Wanita mampu untuk berdiri sendiri dengan bebas

Tertawa lepas dan belajar tanpa ditekan adat

Karena walau tanpa sayap masih banyak cara untuk terbang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous post 17 Selamanya: Terjebak dalam Keabadian
Next post Mudik Idulfitri 2022: Perhatikan Persyaratan Berikut!