
Sajian Musik, Pembangun Suasana dalam Pentas Laboratory Teater Misbah
Selasa (12/2), di Laboratorium Karawitan FBS UNY, Teater Misbah mempersembahkan Pentas Laboratory dengan membawakan naskah berjudul “Trotoar” karya Misbah (Febrinawan Prestianto, Nurfathi Robi, Antonius Indra).
Pentas Laboratory ini merupakan agenda dari teater Misbah untuk memperkenalkan anggota baru dari angkatan 2017. Pementasan tersebut menceritakan sebuah kehidupan lalu-lalang yang terdapat di warung kecil pada sebuah trotoar jalan.
‘’Tempat berlalu lalang yang berfokus di trotoar. Di dalam warung itu banyak sekali orang datang dan pergi membawa permasalahan masing-masing. Selain itu, yang kita angkat itu berbagai konflik terutama masalah sosial misalnya seorang banci dari pondok pesantren.” Kata Hans selaku Koordinator Musik.
Pementasan ini dikemas secara realis dengan latar dan pencahayaan sesuai dalam kehidupan nyata. Dari musik sendiri, mengalami beberapa kesulitan dalam proses penggarapannya.
“Musik dalam pementasan berperan membangun suasana dan pemusik itu sendiri ikut serta dalam kegiatan bedah naskah termasuk mengikuti serangkaian latihan. Bagaimana komposisi musik masuk dalam adegan tanpa merusak suasana dari adegan tersebut.’’ Tutur Hans.
Untuk musik, tidak sembarangan dalam pemilihannya. Dalam pementasan ini, dikaitkan dengan unsur budaya lokal seperti tembang macapat dan unsur batin untuk memperdalam suasana ketika konflik terjadi.
Menurut kacamata penonton, perspektif musik dalam pementasan ini telah disaji secara epik.
‘’Musik sesuai porsinya. Ketika dibutuhkan tidak berlebihan untuk membangun suasana,” kata Yudi Becak, salah satu penonton Pentas Laboratory.
(Dina/Syarif)***