
Kuliah Kok Mahal: Mengungkap Kapitalisme Pendidikan
[EDISI MAGANG]
Penulis: Fatihah Wenny R. | Editor: Maya Alfina M.

Identitas Buku
Judul : Kuliah Kok Mahal?
Penulis : Panji Mulkillah Ahmad
Penerbit : Best Line Press
Tempat terbit : Yogyakarta
Tahun terbit : 22 Februari 2019
Jumlah halaman : vii + 251
Hlm ukuran buku : 14,8 x 21 cm
ISBN : 978-602-51983-0-4
KULIAH KOK MAHAL? merupakan sebuah buku yang ditulis oleh Panji Mulkillah Ahmad. Ia merupakan alumni Ilmu Hukum Universitas Jenderal Soedirman yang lulus pada tahun 2015. Selain menjadi penulis, ia juga bekerja sebagai editor, copywriter, dan translator. Panji sering kali menjadi pembicara di berbagai kegiatan, salah satunya dalam diskusi terbuka di Universitas Negeri Yogyakarta yang mengangkat topik “Adakah Kebebasan Berpendapat di UNY?”.
Buku KULIAH KOK MAHAL? berisi tentang berbagai permasalah di perguruan tinggi. Dalam buku ini, Panji sangat menyoroti permasalahan tentang UKT (Uang Kuliah Tunggal) dan otonomi di perguruan tinggi. Buku diawali dengan bab “Pendidikan Tinggi Partisipasi Rendah” yang isinya sangat menekankan tentang tantangan bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia. Panji menganggap bahwa peningkatan APK (Angkatan Partisipasi Pasar) pendidikan tinggi merupakan syarat untuk meningkatnya kualitas manusia Indonesia untuk bisa menghadapi tantangan bonus demografi dan tenaga kerja global.
Baca Juga: Tarif Sewa Fasilitas Kampus Naik, Dana DIPA Ikutan Naik
Pada bab-bab berikutnya, Panji memberikan analisis dan penjelasan yang runtut dan jelas. Seperti pada bab II, “Sejarah Singkat Biaya Pendidikan Tinggi” menjelaskan bahwa biaya perkuliahan semakin lama semakin mahal dipengaruhi oleh pemerintah dan Undang-undang. Contohnya pada mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) angkatan 2013, mereka hanya perlu membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semesternya tanpa perlu embel-embel biaya yang lain.
2 thoughts on “Kuliah Kok Mahal: Mengungkap Kapitalisme Pendidikan”