Ribuan Penonton Kunjungi Wayang Jogja Night Carnival
Ribuan penonton memadati sepanjang jalan Sudirman, Tugu Jogja, hingga jalan Margo Utomo pada Minggu (07/10) malam. Beberapa ruas jalan tersebut ditutup dari pukul 17.00 WIB hingga acara selesai.
Kendaraan hias Narasinga menjadi pertunjukan pertama yang mengawali acara Wayang Jogja Night Carnival #3 (WJNC #3) ini. Gelaran tahunan yang dimulai sejak tahun 2016 ini diadakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kota Yogyakarta yang ke-262.
Pada penyelenggaraan tahun ini, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menggunakan konsep “street art”, yaitu seni pertunjukan yang ditampilkan di jalanan.
Pertunjukan ini menampilkan 14 peserta yang berasal dari seluruh kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta. Beberapa di antaranya adalah Kecamatan Danurejan menampilkan tema Srikandi, Kraton dengan Larasati, Kotagede dengan Ramasinta, Gondomanan dengan Kunti, dan lain sebagainya.
Setiap kecamatan menampilkan tema wayang yang berbeda-beda. Tema wayang tersebut kemudian dikemas dalam kostum, properti, dan koreografi yang ditampilkan sepanjang rute karnaval. Dalam persiapan produksinya, mereka dibantu oleh 7 seniman profesional.
Dalam penyelenggaraan WJNC tahun ini, terdapat tiga panggung yang menjadi titik penampilan para peserta karnaval. Tiga panggung tersebut berada di jalan Sudirman, Tugu Pal Putih, dan depan kantor Kedaulatan Rakyat di jalan Margo Utomo.
Kegiatan ini menuai antusias yang cukup tinggi dari masyarakat. Penonton sampai berdesak-desakan untuk dapat menyaksikan pagelaran tersebut.
Ratna, salah seorang penonton datang dari Karangmojo, Gunungkidul untuk menyaksikan WJNC tahun ini. “Saya berangkat dari Gunungkidul sore tadi, pengen lihat karnaval wayangnya,” ungkapnya.
Di beberapa titik, terutama di area Tugu Pal Putih yang merupakan akses penghubung antara jalan Margo Utama dan jalan Sudirman tertutup oleh penonton.
Oleh karena itu, lalu lalang penonton menjadi terhambat. “Susah mau lewat, padahal karnavalnya belum sampai sini. Mau balik kesana sudah nggak bisa,” kata Ibu Sutinah, salah satu penonton yang berada di jalan Margo Utomo.
Ia memutuskan untuk pulang sebelum melihat karnaval, “Yang penting sudah lihat suasananya, kalau mau nonton karnavalnya sama saja nggak kelihatan.” ***(Apriliasari/Titis Erika)