lppmkreativa-Pasar Keroncong Kotagede Tumbuhkan Minat Keroncong Generasi Muda

Pasar Keroncong Kotagede Tumbuhkan Minat Keroncong Generasi Muda

Yogyakarta — Alunan musik menggoyang kawasan Kotagede,pada Sabtu (09/12). Keramaian itu berasal dari event Pasar Keroncong Kotagede yang diselenggarakan ketiga kalinya tahun ini.

Pasar Keroncong Kotagede menjadi ajang interaksi bagi pelaku serta penikmat keroncong, event ini dimeriahkan oleh 14 orkes keroncong, baik dari dalam maupun luar Kotagede. Acara ini menjadi obat kerinduan para penikmat alunan musik Keroncong di Kotagede dan sekitarnya.

Mengusung tema “Gotong Keroncong Bebarengan”, acara musik ini berhasil menyedot animo penonton dari berbagai kalangan.

Banyak kaum muda yang turut hadir, baik bermain musik di panggung maupun meramaikan venue penonton. “Gotong Keroncong Bebarengan” memang bertujuan menumbuhkan kecintaan generasi muda pada musik keroncong.

lppmkreativa-Pasar Keroncong Kotagedhe Tumbuhkan Minat Keroncong Generasi Muda
Foto: Ayu Ratih

“Wah, penontonnya banyak, ya. Banyak anak muda juga. Memang sekarang keroncong itu sudah banyak diminati anak muda,” ungkap salah seorang MC saat menyapa penonton di Panggung Kajengan.

Kemeriahan Pasar Keroncong Kotagede tidak hanya dibangun oleh penonton. Para MC berperan besar membentuk suasana. Humor yang mereka lontarkan menimbulkan sorak-sorai penonton.

Misalnya, kata salah seorang MC, judul lagu Indonesia terlalu panjang, tidak seperti judul lagu di luar negeri. Salah satunya, judul lagu “Lebih Baik Sakit Gigi daripada Sakit Hati”. Jonet, salah satu MC, menyingkatnya dengan “Krowok” supaya lebih pendek. “Krowok” sendiri bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya berlubang.

Panitia Pasar Keroncong Kotagede pun memberi keleluasaan pada penonton. Di sana, penonton dapat memilih aliran atau orkes keroncong yang diminati pada dua panggung berbeda, yaitu Loring Pasar dan panggung Kajengan.

Awalnya, panitia menyediakan tiga panggung. Namun, akibat kendala lelayu (meninggal) salah seorang warga, akhirnya panggung Sopingen pun ditutup.

Meski hanya dua panggung, yakni panggung Loring Pasar dan panggung Kajengan, riuh ratusan penonton terhitung ramai di setiap panggung.

lppmkreativa
Foto: Ayu Ratih

Di sepanjang jalan dari panggung Loring pasar hingga ke panggung Kajengan, pengunjung juga disuguhi berbagai karya artistik. Karya tersebut berpadu dengan keindahan bangunan-bangunan heritage. Spot-spot ini menjadi spot foto yang menarik bagi pengunjung. Beberapa penonton terlihat mengantre di dekat karya-karya tersebut.

Namun, akibat hujan deras yang mengguyur Kotagede, acara diberhentikan pada pukul 22.57 WIB.*** (Ayu Ratih/Nofi Andriyani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

lppmkreativa Previous post Sangkala Pentaskan Tema HAM dalam “Sayang Ada Orang Lain”
http://lppmkreativa.com/wp-content/uploads/2017/10/saya-bangga-menggunakan-bahasa-indonesia.png Next post Untunglah Saya Bukan Profesional Bahasa