Advertisement Section

Ratusan Karya Seni Rupa dan Kriya akan dipamerkan di Jogja National Museum

Yogyakarta – Sebagai langkah awal untuk menyelami dunia seni, mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Rupa angkatan 2016, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS UNY) akan menggelar sebuah pameran. Pameran yang digelar di Jogja National Museum ini akan memamerkan lebih dari 200 karya seni rupa dan kerajinan dari 128 seniman.

Didorong keinginan untuk menunjukkan bahwa mereka mampu berkarya, meski memiliki background mahasiswa pendidikan. “Karena orang awam menilai UNY itu adalah kampus pendidikan. Kita ingin memperbaiki (anggapan) itu dan membuktikan Seni Rupa UNY juga bisa pameran di luar seperti temen-temen universitas lain di Seni Murni,” ujar Aji Irawan selaku ketua panitia pameran.

Selain itu, “Pameran ini diharapkan mampu merangsang semangat mahasiswa Pendidikan Seni Rupa untuk berkarya dan berkontribusi dalam dunia seni rupa Indonesia,” tambahnya.

Dalam kurun waktu 5 bulan, mereka berproses kreatif dan menghasilkan ratusan karya seni rupa dan kerajinan yang beraneka ragam. Sesuai dengan tema yang diangkat yaitu keberagaman, mereka mengemas pameran tersebut dalam tajuk Nyawiji Ing Kluwung.

Tanpa melalui proses seleksi, setiap mahasiswa dapat menyumbangkan minimal dua karyanya untuk meramaikan pameran. “Menyambung dalam konsep kita adalah ‘Nyawiji ing Kluwung’ yang berarti kebersamaan di dalam pelangi. Jadi, kebersamaaan itu disimbolkan melalui pelangi. Pameran ini diibaratkan wadah untuk menampung karya dalam berbagai aliran dan berbagai pikiran,” tutur Aji.

Pameran yang dikuratori oleh guru besar Pendidikan Seni Rupa, Hadjar Pamadhi ini akan berlangsung pada tanggal 9-11 Februari 2018 mendatang.

Soal pameran ini Aji menuturkan semuanya berasal dari prakarsa dan inisiatif mereka sendiri dan dilakukan secara mandiri. “Pameran ini diluar acara Hima dan seluruh dana berasal dari anggota serta sponsorship,” tambahnya.

Selain pameran, acara ini akan diselingi dengan pertunjukkan musik dan workshop lettering. Panitia juga membuka stand makanan dan merchandise sebagai upaya untuk menyatukan usaha kreatif. “Dengan adanya selingan acara, kami ingin mengundang lebih banyak massa. Target kita selain masyarakat di dunia seni, juga masyarakat umum khususnya siswa SMA dan SMK yang lagi nyari referensi kampus,” imbuh Aji.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post Pigura Maheswari: Tiga Hari Tari di TBY
Next post Sajian Musik, Pembangun Suasana dalam Pentas Laboratory Teater Misbah