Advertisement Section

Pigura Maheswari: Tiga Hari Tari di TBY

Yogyakarta – Jurusan Pendidikan Seni Tari FBS Universitas Negeri Yogyakarta kembali menampilkan pagelaran  seni tari pada 19 – 21 Januari 2018 di Taman Budaya Yogyakarta.

Pagelaran  ini diberi judul Pigura Maheswari (Pagelaran Uji Koreografi 3 Mahasiswa Seni Tari) dengan tema “Mengikat Rasa Memadu Karya”.

“Pigura Maheswari” berasal dari kata “Pigura” yang berarti bingkai dan “Maheswari” yang berarti putri cantik.

Sehingga, “Pigura Maheswari” berarti “karya mahasiswa Pendidikan Seni Tari yang terbingkai dalam satu ruang agar dapat tercipta suatu karya yang cantik seperti Maheswari”.

Pagelaran ini bertujuan untuk memadukan karya antara mahasiswa angkatan 2014 dan 2015 sehingga dapat menghasilkan suatu pertunjukan yang mengesankan.

Ditampilkan 39 garapan tari dari kedua angkatan tersebut selama tiga hari pagelaran. Pada tanggal 19, terdapat 12 karya, tanggal 20 ada 13 karya, dan serta tanggal 21  ada 21 karya.

Garapan tari ini merupakan adaptasi dari legenda, cerita rakyat, epos Ramayana, dan cerita panji.

Pagelaran ini merupakan salah satu ujian mata kuliah Koreografi angkatan 2014 dan ujian manajemen produksi bagi angkatan  2015. Karena itu, perlu adanya penyatuan tujuan yang sama dari angkatan 2014 dan angkatan 2015.

Merupakan suatu tantangan tersendiri bagi para mahasiswa untuk menyatukan tujuan yang berbeda dari angkatan yang berbeda.

Perbedaan pendapat sering dialami oleh kedua angkatan. Salah satu contoh perbedaan pendapat terjadi pada pemilihan tempat, apakah aula RRI, GSP, Labkar Atas, atau TBY.

Angkatan 2014 menginginkan tempat pagelaran di Laboratorium Karawitan FBS UNY, sedangkan angkatan 2015 menginginkan tempat di TBY.

Namun, perbedaan pendapat tersebut dapat terselesaikan dengan baik melalui komunikasi kedua belah pihak.

Yudhani Prasetya Putri, selaku Pimpinan Produksi (Pimpro) Pigura Maheswari, mengatakan, “Banyak sekali problem. Di sini saya tidak hanya menyatukan 1 atau 2  orang, tetapi keseluruhan dua angkatan, kurang lebih 150 orang (angkatan 2014 dan 2015). Saya mencoba membangun rasa di angkatan saya dulu, yaitu angkatan 2015. Saya berusaha membangun pondasi agar teman-teman bisa ada dalam satu tujuan, yaitu memberikan kesan kepada penonton bahwa Pigura Maheswari tidak terlupakan. Setelah melewati pertimbangan demi pertimbangan, angkatan 2014 mau ujian di TBY.”

Walaupun sempat terjadi perbedaan pendapat, tetapi dengan pagelaran ini, tercipta rasa memiliki dan kekeluargaan antara angkatan 2014 dan angkatan 2015. Kedua angkatan tersebut dapat saling mengasihi dan memahami pribadi satu sama lain.

Anis, salah satu mahasiswa angatan 2014, menuturkan “Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan adik angkatan 2015, walaupun sempat ada perbedaan pendapat tetapi rasa kekeluargaan kami muncul dalam pagelaran.”

Anis berharap agar acara tahunan Seni Tari ini dapat terlaksanakan dengan lebih baik lagi dan mahasiswa selalu berinovasi.

“Harapannya untuk adik angkatan, semoga besok saat tampil lagi dapat lebih baik lagi dan selalu menjaga kekeluargaan,” kata Anis.

Indah, angkatan 2015, yang mendapat bagian ticketing yang saat itu tidak tampil dalam pagelaran, merasa senang dapat membantu kakak angkatan 2014 dalam pertunjukan koreografi. Walaupun tidak tampil, tapi ia merasakan proses kerja sama yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Previous post Ruang Perubahan
Next post Ratusan Karya Seni Rupa dan Kriya akan dipamerkan di Jogja National Museum