DEBAT CALON KETUA DAN WAKIL BEM FBS 2013
WD II: Jawaban Belum Optimal
Dua pasang kandidat calon ketua dan wakil BEM FBS tahun 2013 dipertemukan dalam acara debat terbuka pada Senin, 17 Desember kemarin. Acara yang bertempat di suang seminar, PLA lantai III ini berlangsung sekitar tiga setengah jam. Debat menghadirkan 11 panelis yang meliputi DEKAN FBS, WD II FBS, wakil dari WD III FBS, ketua DPM, dan mantan ketua BEM tahun 2009, 2010, dan 2011.
Tujuan diadakannya debat tersebut adalah untuk mengetahui kapasitas dari masing masing calon, terkait visi dan misi yang diusung masing-masing kandidat. Acara tersebut diharapkan mampu menggali kapasitas sekaligus sebagai ruang komunikasi antar kandidat, panelis dan juga mahasiswa umumnya, sehingga masyarakat FBS dapat berpartisipasi memilih pemimpin mereka nanti.
Ruangan Debat Eksklusif
Mengingat jumlah mahasiswa FBS tergolong besar, maka diperlukan tempat yang lebih luas atau setidaknya terbuka untuk melakukan sosialisasi.hal ini bertujuan, supaya sosialisasi dapat menjangkau mayoritas masyarakat FBS. PLA lantai tiga dianggap terlampau eksklusif untuk acara debat terbuka. Menanggapi hal ini, Hapsari, selaku ketua panitia menolak anggapan tersebut.
“Kalau menurut saya ini gak eksklusif ya. Ini juga merupakan ruangan publikasi yang disediakan oleh FBS. Ini sebenarnya pilihan terakhir kami. Kami sebenarnya ingin di Tejo tapi di sana sudah penuh dengan anak seni tari, misal di depan DPR atau GK IV atau di ruang-ruang yang benar-benar terbuka kami takutnya hujan, nah sedangkan kalau di PKM lantai dua pun itu juga kurang mencukupi, jadi ya pilihan terakhir kami di sini,” paparnya.
Waktu Debat Terbatas
Kandidat hanya mendapatkan alokasi waktu selama 5 menit untuk menjawab pertanyaan panelis dan peserta. Waktu tersebut dirasa kurang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, alhasil gagasan-gagasan yang dilontarkan oleh masing-masing calon kurang maksimal.
“Kalau terkait gagasan saya pribadi merasa belum tersampaikan karena terbataskan waktu dan tempat” ujar Tommy menanggapi.
“ Ya tergali tapi belum optimal. Dari pertanyaan saya yang konkrit tapi mereka masih melihat organisasi BEM yang dilakukan hanya organisasinya saja tapi jangan lupa UNY itu koor pendidikan, bagaimana mereka mendidik diri sendiri dan dan teman-temannya belum nampak. Mendidik dari segi akademik, nonakademik, dan religinya. Religinya sepertinya tadi belum nampak sama sekali” komentar Wakil Dekan II, Drs. Sudarmaji, M. Pd yang ditemui seusai menjadi panelis.
Tommy VS Armada
Baik Tommy maupun Amada, saling menunjukkan performa dan pandangan-pandangan mereka tentang masa depan FBS. Bukan hanya sekedar sosialisasi visi misi, mereka juga harus perang argumen mengenai pengentasan masalah yang timbul di FBS. Sayangnya, Tommy terlihat belum maksimal. Kegugupannya secara langsung diungkapkan di depan forum ketika menjawab pertanyaan.
Sementara itu, Aini yang merupakan calon wakil ketua BEM dari Armada. Pencalonannya kali ini boleh jadi dilandasi dukungan yang kuat, karena Aini telah aktif di kepengurusan BEM selama dua periode. Berbeda dengan Aini, Tommy merupakan ketua Ospek universitas tahun 2012. Keduanya memiliki kans yang seimbang.
Hasil debat kemarin bukan menjadi hasil putusan siapa ketua dan wakil BEM FBS tahun 2013, yang menentukan tetap jumlah pemilih nantinya yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 Desember. Pemilu tanggal 19 itulah yang memperlihatkan hasil akhir. Lima TPS akan dibuka untuk menampung suara dari masyarakat FBS, kelima TPS tersebut meliputi depan C15, Lab Karawitan, GK I, Pendopo Dtejokusumo dan PKM. TPS tersebut akan melayani pemungutan suara dari pukul 09.00 hingga 16.00. (sel)