Dipangkas Atau Tidak, Tunggu RKPT
Kabar burung adanya pemangkasan dana Ormawa telah sampai di telinga FBS. Yopi Novanda selaku ketua BEM FBS 2016 mengaku menerima isu tersebut dari FIP. “Isu saya dapatkan dari FIP,” ujar Yopi saat ditemui pada Kamis (11/2). Ia pun menambahkan bahwa setelah mendapat isu tersebut, jeda beberapa hari ia mengumpulkan seluruh Ormawa FBS dalam rapat FOM untuk membicarakan masalah tersebut pada Sabtu (16/1).
Yopi mengatakan telah mengklarifikasi isu tersebut kepada Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd. selaku Wakil Dekan III FBS, dan hasilnya Kun membenarkan isu tersebut. Namun, saat Kun ditemui kemarin (12/2) usai mengecek setiap sekre Ormawa dalam rangka Jumat Bersih, dia mengaku tidak tahu menahu mengenai adanya pemangkasan dana Ormawa. “Saya malah belum tahu tentang berita itu. Karena memang kita kan belum melaksanakan RKPT (Rencana Kegiatan dan Penganggaran Terpadu-red) ya mbak, jadi belum tahu dana buat kemahasiswaan berapa. Tapi saya akan mengusahakan untuk tidak dipotong, minimal sama, tapi diusahakan tidak berkurang,” ujarnya.
“Teman-teman Ormawa tidak mempermasalahkan hal itu dalam arti tidak mempermasalahkan nanti kalau dana Ormawa turun kita akan susah, kita berkarya kita berseni itu tidak harus dengan uang banyak,” jelas Yopi. Menanggapi isu tersebut, Yopi mengatakan bahwa Ormawa FBS telah menyiapkan beberapa planning dan cara untuk mengatasi jika benar dana kemahasiswaan akan dipotong. “Kita tidak boleh meremehkan dana turun, kita mengantisipasi beberapa hal untuk agar dana sama seperti kemarin paling nggak turunnya,” lanjutnya.
“Sebenarnya bukan tidak mempermasalahkan. Hanya saja isu itu belum terbukti untuk FBS, dekanat juga belum menyampaikan hal tersebut,” kata Mei Latipah, Ketua UKMF Limlarts. Ia mengatakan ketidaksetujuannya dengan adanya pemangkasan dana Ormawa. Serupa dengan Mei, Arif Budiman, Ketua KMSI mengatakan, “Saya tidak setuju, karena dapat berpengaruh pada proses belajar berorganisasi mahasiswa.”