Advertisement Section

Keruh dan Retak Cermin Manusia

Zaman yang tiada henti berubah

mewariskan berbutir-butir masalah

berupa ampas otak menyampah

di sela-sela luas pori tanah

itu dapat dikatakan musibah

 

Kini, dunia terlanda gaduh

bukan lagi hunian teduh

mungkin, Tuhan telah bersumpah

musabab berpura-pura amnesia tak menyembah

 

Cobalah, membayangkan banyaknya

ironi yang getar dan getir perasaan jiwa

 

Berawal dari

minuman keras memasuki jasmani dan rohani

pembunuhan keji

judi menjadi-jadi

kehidupan menjadi budak teknologi

anak ke orang tua semakin berani

peradaban munafik dijunjung tinggi

koruptor berbangga diri

jarak antara si kaya dan si miskin tak tersingkir

pergaulan bebas berubah lazim

lelaki berhasrat beralih banci

kaum sesama jenis ingin diakui

bahkan sampai

berbagai individu dan kelompok saling doyan mencaci

jua berkelahi

 

 

Hari demi hari

wabah penyakit mental serta moral kian menjangkiti!

 

Memang dunia sudah tercemar polusi

layaknya istana tak lagi indah nan suci

sungguh, teramat jijik memandangi

 

Oh, keruh dan retak cermin manusia

bagaikan lakon kera

yang menggondol barang apa saja

 

Plumbon, 3 April 2016

Biodata

Arief Rahmanto. Merupakan Alumni dari SD N Plumbon, SMP N 3 Wates, dan SMA N 1 Pengasih. Beralamat di Gebang 1, Plumbon, Temon, Kulon Progo, DIY. Saat ini sedang menempuh bangku kuliah S1 Prodi Sastra Indonesia di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta . Masuk pada tahun 2015. Hanya berharap dan berusaha memuliakan dunia persajakan dan kesusastraan Indonesia. Beberapa puisinya pernah tergabung dalam antologi bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post Batasan Waktu?
Next post NIRMALA