London Book Fair Undang 12 Pengarang Indonesia
Dewi Lestari, Laksmi Pamuntjak, dan Leila S Chudori mendapat kesempatan untuk menghadiri London Book Fair pada bulan Maret 2019. Selain tiga penulis perempuan tersebut, ada juga Nirwan Dewanto, Agustinus Wibowo, Seno Gumira Ajidarma, Faisal Oddang, Norman Erikson Pasaribu, dan Reda Gaudiamo, Intan Paramaditha, Clara Ng, dan Sheila Rooswitha Putri yang mendapat kesempatan serupa.
Literature Director dalam London Book Fair 2019 Cortina Butler, menyebut sastra Indonesia layak untuk memiliki pembaca yang lebih luas. “Dan saya senang, dalam kelompok penulis yang kami undang, mewakili ragam tulisan yang ada dalam kesusastraan Indonesia saat ini. Mereka adalah pengarang dari lintas generasi dan genre, yang mewakili keberagaman masyarakat Indonesia dalam tiap karyanya,” kata Butler.
“Saya berharap penerbit, penerjemah, penulis, dan siapa pun yang memiliki ikatan dengan Indonesia, akan membantu negara terbesar di Asia Tenggara ini untuuk memanfaatkan kesempatan dan terlibat dengan para penulis luar biasa ini mengenalkan kesusastraan Indonesia kepada pembaca yang lebih luas.”
Indonesia akan menjadi negara pertama di kawasan Asia Tenggara yang tampil untuk menarik pembeli dan distributor dari seluruh dunia. Dengan demikian, akan ada lebih banyak kesempatan pengarang atau karya dari Indonesia untuk lebih dikenal secara luas.
Chief executive of the Indonesian National Organising Committee, Laura Bangun Prinsloo, mengatakan pekan raya itu akan menjadi platform untuk mempromosikan karya tulis dari Indonesia. Dia berharap kehadiran karya pengarang Indonesia di event Internasional akan membuat lebih banyak buku Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa asing.
“Ini adalah jalan yang sudah dirintis sejak beberapa tahun lalu. Sejauh ini, sudah menghasilkan penjualan lebih dari 1.000 judul karya pengarang Indonesia ke penerbit asing,” kata Laura Bangun Prinsloo seperti dilansir TIMESASIA.
Ia juga menyebut program ini sebagai upaya menyatukan suara-suara berbakat dari seluruh negeri. Oleh karenanya kami memilih untuk mengirim pengarang yang lahir, tumbuh dan besar dalam masyarakat yang berbeda. Itu adalah upaya kami, Indonesia untuk mengenalkan kepada pembaca di dunia untuk berbagi cerita yang membentuk jalinan imajinasi sastra Indonesia.”
London Book Fair akan diadakan pada 12-14 Maret. Ini merupakan kali kedua, Indonesia mendapat kesempatan untuk menjadi tamu kehormatan dalam pameran buku Internasional. Pada 2015 lalu, Indonesia juga menjadi tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair 2015 di Jerman.