Nyawiji 2 Hantarkan Rindu pada Kampung Halaman
Pertunjukan live painting menjadi hidangan pembuka yang dinikmati pengunjung pameran pada Jumat (16/11/2018) malam. Kemudian, pengunjung akan menikmati pertunjukan musik dari band-band populer seperti Turonggo Attack, JB Blues, The Dunkdude, Dasonjah, Lost Stroom, The Jeblogs dan banyak lagi lainnya di sisi barat.
Memasuki gedung Jogja National Museum, pengunjung langsung dapat menikmati karya seni rupa dan kriya yang mempresentasikan wajah-wajah kebudayaan di seluruh penjuru Indonesia. Pameran yang bertajuk “Nyawiji #2 Sabda Budaya” ini menampilkan sebanyak 100 lebih karya dari sehimpun perupa muda.
Perhelatan ini adalah yang kedua kalinya digelar setelah pameran pertama bertajuk “Nyawiji Ing Kluwung” pada Februari lalu. Pagelaran yang kedua ini berlangsung dari tanggal 16 sampai 18 November 2018.
Sebelumnya, pameran Nyawiji dikunjungi oleh 3000 orang. Kali ini pun pengunjung sudah memadati gedung berlantai 3 tersebut.
Sehimpun perupa muda yang merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan, FBS, UNY tersebut, berkeinginan untuk mengabadikan secara visual ragam seni dan kebudayaan yang ada di kampung halaman.
Selain itu, mereka ingin mengungkapkan kerinduannya terhadap kampung halaman. Setelah hari-harinya dipenuhi hiruk pikuk kesibukan di perantauan.
“Saya harap semangat teman-teman tidak akan pernah surut meskipun dijejali tugas-tugas kuliah maupun agenda lain yang menghimpit,” tutur Vido Widiswara, selaku ketua pameran Nyawiji jilid dua ini.
Selain pameran seni rupa dan kriya, mereka juga mengadakan workshop yang berjudul “Every Child is An Artist”. Peserta acara tersebut adalah anak-anak berusia 6-10 tahun. Mereka diajarkan untuk melukiskan imajinasi mereka di atas kanvas. Kemudian, karya mereka akan dipamerkan bersama karya-karya perupa Nyawiji.
Vido mengungkapkan, “Harapannya pameran ini dapat memperkenalkan seni kepada masyarakat secara luas.”
Selain memperkenalkan seni berwujud karya visual, tambahnya, “Kami sebagai pendidik juga menyelipkan edukasi seni kepada anak-anak dalam workshop.”