Advertisement Section

Sangkala Turun ke Lapangan Hijau

Yogyakarta – Rabu (28/03) malam, Sangkala, salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNY kembali menggelar sebuah pementasan teater monolog yang bertajuk “Kick Off Sangkala”. Teater monolog yang kali ini ditampilkan oleh sangkala tampak beda dan lebih tidak terduga dari yang sebelumnya.

Pertunjukan monolog yang digelar di Laboratorium Karawitan FBS UNY ini dikemas dalam judul “NDAA” oleh Komunitas Mendadak Pentas. NDAA yang kemudian terungkap merupakan sebuah akronim dari “Negara DArurat Akademik”.

“Untuk pementasan kali ini ‘kan lebih terkonsep, aktor yang akan main ditentukan oleh aktor yang pertama. Jadi bisa dikatakan tidak terduga dalam setiap tampilannya,” ungkap Syarif, selaku ketua panitia.

Foto: LPPM Kreativa

Pementasan ini mementaskan lima cerita monolog yang memiliki makna masing-masing. Ada beberapa judul seperti “Teror” karya Putu Wijaya yang dibawakan oleh Ahmad Hayya dan juga “Pidato” karya Putu Wijaya yang dibawakan oleh Muhammad Fadly.

Selain itu, juga ada monolog “Tarian Tubuh” yang mengadaptasi dari cerita “Markendos” karya Yusuf Muldiana yang dimainkan oleh Novya Sukma.

Menurut Desvandi, salah satu anggota groupband Bisothewas, setiap monolog yang ditampilkan memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing.

“Konsepnya tidak berpatok pada keumuman, jadi siapa yang menang dia yang main gitu. Pesannya ya konstektual, ada yang tentang akademik, dunia ketiga juga dunia perdangdutan, pokoknya keren lah, Sangkala oke banget,” ujar salah satu pemain groupband bintang tamu ini.

Pesan-pesan yang terkandung di dalam setiap pementasan nyatanya sampai di hati penonton. Abriani Ori, salah satu penonton mengungkapkan, ”Pesan moralnya dari tokoh perempuan di monolog “Love” yaitu bahwa jadi perempuan itu harus bisa jaga diri, jaga sikap dan kepribadian.”

***

One thought on “Sangkala Turun ke Lapangan Hijau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post GELIAT DUNIA TEATER INDONESIA
Next post Influenza, Seni Menularkan Seni