Influenza, Seni Menularkan Seni
Yogyakarta – Pameran Influenza, dengan tema Visual Art Exhibition, berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta, pada tanggal 29-31 Maret 2018. Pameran tersebut diadakan oleh Mahasiswa Seni Murni angkatan 2016, Institut Seni Indonesia. Bukan hanya lukisan, pameran ini juga menyajikan seni patung dan pemutaran film.
Pada hari kedua, pameran Influenza mengadakan workshop untuk siswa Sekolah Dasar. Rangkaian acara workshop tersebut, meliputi Image Transfer on Wood, Lukis Clay, Diorama, Komik Strip, dan Cukil Kertas, yang berlangsung pada pukul 13.00–17.00 WIB. Kemudian pada pukul 19.00 WIB diadakan pemutaran film yang berlaku untuk umum.
“Penamaan Influenza asalnya dari teman kami. Dia punya pemikiran, bahwa orang yang berinteraksi dengan orang lain itu akan berubah dan bersifat menular. Kami mencoba menghubungkan sebab itu dengan seni,” ungkap Wahyu Prasetyo, selaku ketua angkatan Seni Murni 2016, Institut Seni Indonesia.
Konsep dari pameran ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Salah satunya, Wusqo, mahasiswa angkatan 2017, Institut Seni Indonesia. “Nama acaranya unik, Influenza. Konsep acaranya juga sudah sangat baik. Dari segi display dan artistik sudah baik. Harapannya, untuk angkatan selanjutnya bisa lebih baik,” ungkap Wusqo.
“Acaranya kurang ramai pengunjung. Biasanya pembukaan acara seperti ini ramai, tapi kemarin sepi. Besok, acara penutupan rencananya mau datang sama teman,” tambah Wusqo.
Seperti yang sudah dijadwalkan, acara penutupan akan menampilkan live music Bimbingan Orang Tua, Basmakler, Fucksin, dan Babbling Freeday. “Untuk Penutupan, kami akan mengadakan ceremonial penutupan dengan band. Kemudian ditutup oleh ketua pelaksana kegiatan Influenza secara simbolis,” ujar Wahyu Prasetyo.***