Advertisement Section

Satu Nyawa Lagi, Kabar Duka Sepak Bola Indonesia

Kabar duka kembali datang dari dunia sepak bola Indonesia. Seorang suporter PSS Sleman dilaporkan meninggal dunia pada Minggu (28/8/2022) setelah menyaksikan laga tim kebanggaannya.

Berita kematian suporter bukan pertama kali. Aditya Eka Putranda menjadi satu dari lima korban yang gugur sebelumnya. Tewasnya Aditya ini dikonfirmasi sebagai korban pengeroyokan.

“Ada laporan, beberapa orang sudah kita amankan, sudah dilakukan pendalaman oleh teman-teman Reskrim,” kata Kapolres Sleman AKBP Ach Imam Rifai seperti dilansir detikJateng .

Kronologi pengeroyokan ini terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. Dalam perjalanan pulang usai menyaksikan laga antara PSS Sleman kontra Persebaya di Stadion Maguwoharjo, Aditya bersama rombongan terhenti di palang pintu kereta api di Gamping. Ketika terhenti, tiba-tiba rombongan tidak dikenal datang dan melakukan pengeroyokan.

Aditya sempat dibawa ke rumah sakit, tapi luka hasil pengeroyokan cukup parah sehingga nyawanya tidak tertolong. Pihak Polres masih terus melakukan pendalaman kasus dan menetapkan 12 orang sebagai tersangka. Dua belas tersangka ini juga telah menyediakan tempat masing-masing. Di antaranya ada yang membacok korban dengan senjata tajam.

BACA JUGA: Graffiti Bukti Kreativitas Suporter Sepak Bola

Pihak Polres memastikan bahwa kasus ini benar ada hubungannya dengan konflik antar suporter. Konflik ini dikonfirmasi bukan antara suporter PSS dengan Persebaya yang bertanding kala itu, tapi justru terkait dengan suporter PSS Sleman dengan PSIM Jogja.

Berdasarkan pengakuan, pernah ada penyerangan dari kelompok suporter PSS Sleman kepada suporter PSIM Jogja. Hal ini menjadi salah satu motif para tersangka melakukan balas dendam dengan melakukan pengeroyokan kepada Aditya. Terkait kebenaran pengakuan itu masih akan didalami oleh pihak Polres.

Di sisi lain, banyak netizen yang menyenggol pihak PT LIB (Liga Indonesia Baru) terkait maraknya kasus pengeroyokan akhir-akhir ini. Pasalnya, ada jadwal pertandingan yang terlalu malam. Selama ini ada tiga sesi waktu yang berbeda untuk jadwal pertandingan Liga 1, yaitu pukul 15.30 WIB, 18.30 WIB, dan 20.30 WIB.

Ketika kick-off dimulai pukul 20.30, pertandingan baru akan berakhir sekitar pukul 22.30. Artinya, para suporter yang rumahnya jauh baru akan sampai rumah ketika dini hari. Tentu waktu ini cukup riskan akan terjadinya kriminalitas.

Dari sekian banyak kasus kriminalitas yang terjadi, seharusnya cukup untuk menjadi bahan pelajaran. Harus ada kerja sama dari berbagai pihak, baik penyelenggara, klub, maupun koordinator suporter. Jangan sampai maraknya kasus kriminalitas ini menjadi penghambat bagi kemajuan sepak bola Indonesia.

Sumber https://bola.tempo.co/amp/1618865/suporter-pss-sleman-meninggal-ketua-pssi-berharap-ini-kejadian-yang-terakhir

One thought on “Satu Nyawa Lagi, Kabar Duka Sepak Bola Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post Asal Usul Zodiak dalam Mitologi Yunani
Next post Mitos Kecantikan Perempuan Dalam Bingkai Perfilman