Aksi Menolak Teror di Surabaya dalam Kirab Budaya
Yogyakarta – Perwakilan organisasi hima (himpunan mahassiwa) dan ormawa (organisasi mahasiswa) di lingkungan FBS UNY melaksanakan Kirab Budaya pada Selasa (15/5/2018).
Kirab dimulai pada pukul 08.00 dan selesai pukul 12.00, diberangkatkan dan diakhiri di Pendapa Tejakusuma.
Rute yang dilalui adalah C13, lalu ke luar FBS menuju jalan Kolombo, rektorat, FE, FIP, dan FT sebelum kembali ke Pendapa.
Kirab Budaya ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalies UNY ke-54.
Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd. selaku Wakil Dekan III FBS UNY memberangkatkan rombongan di Pendapat Tejakusuma.
Berbeda dari tahun sebelumnya, Kirab Budaya tahun dilakukan tidak hanya dalam rangka memperingati Dies Natalis UNY, Peristiwa bom bunuh diri di Surabaya juga menjadi momentum yang diperingati oleh mahasiswa FBS.
“Pada Kirab Budaya ini, momentumnya disesuaikan dengan peringatan atau aksi perdamaian terutama buat saudara kita yang baru-baru ini terkena aksi bom bunuh diri,” papar Zaindah Usmana Aulia, selaku Ketua BEM FBS.
Sepanjang perjalanan, partisipan dihibur oleh bunyi drum dan nyanyian. Sejumlah aksi dilakukan di halaman rektorat.
Di antaranya adalah suara aksi kedamaian oleh Ketua BEM FBS, aksi coret wajah menolak terorisme dari jurusan Pendidikan Rupa dan Kriya, dan tarian dari jurusan Pendidikan Seni Tari.
Ritasari, mahasiswa dari Pendidikan Seni tari, mengatakan bahwa ia senang dengan adanya Kirab Budaya ini.
“Senang bisa rame-rame, bareng sama yang lainnya. Kalau capek sih, dikit yah, tapi ketutup sama seneng kita bisa rame di jalan gitu,” tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Khairul Ilham dari Prodi Sastra Indonesia. “Strukturnya bagus. Memperingati sebuah kejadian, dan juga muncul suasana kampus yang lain. Ada unsur kebudayaan yang kental.”
Berkaitan degan apa yang disampaikan Ilham, Zain, Ketua FBS UNY juga berharap agar citra kebudayaan di FBS itu tetap ada.
“Istilahnya, kita tetap menyelipkan atau menyampaikan pesan lewat seni dan sastra serta praktik kebudayaan yang lainnya.
Kepuasan akan kegiatan yang selesai pukul sepuluh tadi disampaikan Muhammad Fadly dari KMSI.
“Baik. Luar biasa. Mantap jiwa,” ungkapnya sambil tertawa.**(Rambu/Syarif)