Advertisement Section

Festival Kesenian Yogyakarta Ke-27 Digelar di Taman Kuliner Condongcatur pada 19 Agustus – 5 September 2015

 

 

Festival tahunan Yogyakarta yang digelar sejak 1989, dalam waktu dekat ini kembali diselenggarakan tahun ini di lokasi baru, dengan tema baru, dan tentu saja suasana dan kemeriahan baru

 

Yogyakarta, 14 Agustus 2015. Sebentar lagi, Taman Kuliner Condongcatur Yogyakarta akan dihiasi kemeriahan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 27, yang mengusung tema DANDAN, dan akan digelar selama 18 hari. Dalam jangka waktu tersebut masyarakat dapat menikmati berbagai macam suguhan seni dan budaya, baik tradisi maupun modern kontemporer, serta tidak ketinggalan pula sajian kuliner dan kerajinan kreatif.
Prosesi pembukaan Festival yang makin jadi kebanggaan warga Yogyakarta ini pada 19 Agustus 2015 dibuka dengan Pawai Edan-Edanan yaitu pawai street performance di sebagian ruas Jalan Kaliurang, yang mengambil rute dari PKKH UGM – Gedung Grha Sabha Pramana – Gedung Rektorat UGM – dan berakhir di Perempatan Selokan Mataram. Pawai yang dimulai pada 15:00 WIB ini akan diikuti 30 kontingen yang berasal dari berbagai kelompok kesenian empat kabupaten dan satu kotamadya Daerah Istimewa Yogyakarta, serta kelompok-kelompok kesenian masyarakat sekitar.
Untuk keperluan tersebut, maka sejak pukul 14:00 WIB akan ada penutupan sebagian ruas jalan Kaliurang dan pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi tersebut, hingga saat selesainya Pawai Edan-edanan tersebut, sekitar pukul 17:30 WIB.
Malam harinya bertempat di Panggung Pasar Seni Taman Kuliner Condongcatur upacara pembukaan FKY 27 dilanjutkan pada 19:00 WIB yang rencananya akan dihadiri dan secara resmi dibuka oleh Gubernur DIY. Acara pembukaan ini diramaikan para penampil seni musik dan tari kontemporer. Beberapa penampil yang akan mengisi acara pembukaan ini antara lain Sanggar Sekar Arum, Mila Art Dance, Karawitan Canda Nada, dan Yogyakarta Symphony Orchestra.
Pelaksanaan FKY 27 ini sendiri, selain sebagian besar terpusat di Taman Kuliner Condongcatur, ada beberapa program yang diselenggarakan di luar lokasi ini. Seperti misalnya Pameran PAPERU (Para Perupa Muda) Laras Sinawang yang digelar di Sasana Hinggil Yogyakarta, Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP) di Panggung Krapyak dan gedung DPRD, serta Teater FKY oleh Kalanari Theatre Movement digelar di bekas gedung bioskop Permata.
Selain menawarkan panggung dan pasar seni budaya, FKY 27 juga memiliki program Sastra pembacaan prosa, pemutaran Bioskop FKY, serta kegiatan-kegiatan workshop seni rupa, lokakarya, serta diskusi seni yang semuanya terbuka bagi masyarakat luas.
Selain di tingkat DIY, Festival Kesenian Yogyakarta juga diselenggarakan di tingkat kota dan kabupaten. Untuk FKY Kota  di Plaza Pasar Ngasem pada tanggal 1 – 4 September, FKY Gunungkidul di Alun-Alun Wonosari pada 22 – 27 Agustus, FKY Sleman di Lapangan Sendang Adi Mlati pada 21 – 23 Agustus 2015, FKY Bantul di Imogiri Sewon pada 20 -26 Agustus, dan FKY Kulonprogro di Alun-alun Wates pada 22 25 Agustus 2015.
Menurut Ketua Umum FKY 27 Ishari Sahida, dipilihnya Taman Kuliner Condongcatur Yogyakarta sebagai tempat digelarnya FKY 27 didasari pertimbangan kondisi budaya dan kemasyarakatan yang menarik.
Sebagai sebuah wilayah yang di satu bagian memiliki kondisi lingkungan urban, sementara pada bagian lain terdapat penduduk lokal yang masih dekat dengan kehidupan agraris, Condongcatur dapat jadi tempat yang tepat untuk menyerap dan mewujudkan visi dan misi FKY tahun ini. jelas pria yang akrab dipanggil Ari Wulu ini.
Misi dan visi FKY tahun ini tersebut, terutama yang berkaitan dengan pelestarian dan pengembangan seni budaya yang tumbuh dan berkembang di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, baik yang telah populer dan terkenal, maupun yang masih berkembang. pungkasnya.
INFO UMUM :
TEMA FKY 27: DANDAN
DANDAN dalam bahasa Jawa memuat dua aktivitas: bersolek dan berbenah. Bersolek selalu identik dengan aktivitas yang menuntun pada kualitas estetika; paras atau penyajian. Sedangkan berbenahidentik dengan upaya perbaikan fisik atau non-fisik. Membawa keduanya sebagai konsep dalam FKY 27, adalah upaya untuk menyajikan seni dan budaya Yogyakarta, baik di wilayah kota maupun kabupaten secara maksimal, sebagai wujud karakter dari Yogyakarta sebagai kota seni dan budaya.
nDandani membutuhkan peran serta semua elemen masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan. Meskipun terdiri dari elemen masyarakat yang berbeda-beda namun harus tetap mampu menyajikan dan menjadikan paras seni budaya Yogyakarta dengan (lebih) baik.
Konsekuensinya, FKY 27 diharapkan tetap mampu “menopangi” Yogyakarta secara estetik dalam format festival, dan bukan sekadar “menopengi” yang berarti hanya menjadi rutinitas tahunan tanpa ada tujuan untuk mempertahankan atau mengembangkan karakteristik seni budaya Yogyakarta. Melalui festival seni ini diharapkan dapat terjadi bincang keilmuan, wacana, kreasi sampai pergerakan yang lebih komprehensif sebagai upaya dari mulai dandan sampai dengan nDandani Yogyakarta dengan rupa-rupa permasalahannya. Semoga.
LOGO: WAJAH – PENGUBAH
Wajah yang menjadi logo FKY 27 ini merepresentasikan masyarakat sebagai agen pengubah kebudayaan. Menghadirkan wajah
merupakan penanda bahwa upaya untuk mewujudkan tujuan dari FKY 27, perlu melibatkan seluruh elemen masyarakat, dari akar rumput hingga pembuat kebijakan. Semua berkontribusi untuk saling nDandani, karena “wajah” dari kebudayaan Yogyakarta dari waktu ke waktu, terpancar dari mereka yang hidup di dalamnya.
TARI “EDAN-EDANAN”
Penggunaan tari ini sebagai main idea visuallogo dimaksudkan bahwa dalam upaya nDandani, yang antara lain memerlukan kebaruan pemikiran dan tindakan untuk merespon realitas di Yogyakarta melalui kerjasama antar berbagai pihak, membutuhkan energi besar untuk bekerja dan seni mengelola pekerjaan secara cerdas, agar memperoleh output dan outcome maksimal.
Energi seperti itu, diharapkan muncul dari anak muda sebagai wakil dari agent of change; yang beda, dinamis dan selalu berani berpikir, dan berimaji yang eDAN-eDANan untuk suatu perubahan.
PROGRAM – PROGRAM FKY 27 :
·   Pawai/kirab seni tgl 19 Agustus 2015 pukul 15.00 WIB di ruas Jl. Kaliurang dilanjutkan dengan “opening ceremony” sebagai tanda dibukanya FKY ke-27, pukul 19.00 di Taman Kuliner Condongcatur
·   Pasar Seni FKY 27, tgl 19 Agustus – 5 September 2015 pukul 10.00 – 22.00 WIB di Taman Kuliner Condongcatur
·   Panggung Pasar Seni, tgl 20 Agustus – 5 September 2015 pukul 15.00 – 21.00 WIB di Taman Kuliner Condongcatur
·   Workshop seni kreatif dan kerajinan tangan, tgl 20 Agustus – 5 September 2015 pukul 15.00 – 21.00 WIB di Taman Kuliner Condongcatur
·   Lokakarya : LARAS SINAWANG tgl 20, 22, 26, 28, 30 Agustus 2015
·   Panggung Senyap FKY tgl 23 Agustus 2015 – 5 September 2015 pukul  16:00-22:00 di Taman Kuliner Condongcatur
·   Pembacaan Prosa : Ini Muka. Siapa Punya?, tgl 22-24 Agustus 2015 pukul 19:00-22:00 di Taman Kuliner Condongcatur
·   Teater  FKY : “In Situ #1 : Permata” – Kalanari Theatre Movement, tgl 23-25 Agustus 2015 pukul 19:00-22:00 di ex-Bioskop Permata
·   Lomba Busana Koran FKY tgl 23 Agustus 2015 pukul 10:00-11:00 WIB dan Lomba Melukis Talenan tgl 5 September 2015 pukul 10:00-14:00 WIB di Taman Kuliner Condongcatur
·   Pameran Para Perupa Muda : LARAS SINAWANG, tgl 25 – 31 Agustus 2015 pukul 10.00 – 21.00 WIB di Sasana Hinggil
·   Bioskop FKY, tgl 26-31 Agustus 2015 pukul 19:00-21:00 WIB di Taman Kuliner Condongcatur
·   Diskusi Seni dan Budaya FKY 27 : LARAS SINAWANG, tgl 28 dan 29 Agustus 2015 pukul 13.30 – 16.30 WIB di Den Nanny Resto
·   Jogjakarta Video Mapping Project  tgl 30 Agustus 2015 pukul 19:00-22:00 di DPRD DIY dan tgl 4 September 2015 pukul 19:00-22:00 di Panggung Krapyak
·   Panggung Edan-edanan tgl 2-3 September pukul 19:00-selesai di Jembatan Sarjito
Narasumber:
Ketua Divisi Program                     : Ishari Sahida (Ari Wulu)
Ketua Divisi Bagian Umum         : Setyo Harwanto
Ketua Divisi Seni dan Kreatif      : Roby Setiawan

Sumber: Divisi Media FKY


 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post Pelarangan Sikrab di Luar Kampus
Next post Maba Antre Panjang, Jam Ishoma Dinilai Kurang