Advertisement Section

Himasik: Alat Musik Kurang, Kami Harus Pinjam



Sarana prasarana merupakan salah satu hal yang penting untuk kegiatan perkuliahan.Kurangnya fasilitas dapat menggangu mahasiswa dalam berkarya, seperti yang dirasakan mahasiswa Pendidikan Seni Musik FBS UNY. Mahasiswa mulai mengeluh dengan fasilitas yang disediakan fakultas untuk kegiatan mereka, terutama kegiatan di luar perkuliahan.
“Kekurangan alat musik, nyatanya kalau konser kita harus pinjam alat ke marching band,” terang Muhammad Sinang mahasiswa seni music angkatan 2014. Mahasiswa musikmasih bertanya- Tanya mengenai pengadaan alat baru. Menurut Latiano Kristanto, dulu pernah ada kasus pengadaan alat music oleh fakultas. Namun, pengadaan alat ini tidak diketahui oleh jurusan. Sehingga, alat yang dibeli tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Dari pihak fakultas menyatakan bahwa akan ada pengadaan alat baru. Pengadaan alat ini terutama untuk mengisi kekosongan alat di gedung baru, sehingga dapat cepat digunakan. Pengadaan alat didapatkan melalui lelang yang rencananya akan dilaksanakan bulan Juli mendatang. Sedangkan untuk target pengadaan alat, fakultas menargetkan paling lambat akhir tahun ini. Hal ini dipertegas dengan pernyataan Mudaqir, S.I.P, “Ada, ini kita dana-dana fakultas itu ada, kemudian yang dari IDB sama ini kita sudah rencana bulan-bulan besok sekitar bulan Juli mau upload untuk lelang alatnya.”
Selain fasilitas kampus, mahasiswa juga mengeluhkan jam malam yang ditentukan oleh fakultas hanya sampai pukul 22.00 WIB. Sedangkan mahasiswa perlu waktu latihan yang lama terutama ketika akanadaevent  penting untukanakmusik. “Waktunya juga dibatasi dengan jam malam yang hanya sampai pukul sepuluh malam. Padahal menurut kami, kalau cuma dari jam tujuh sampai jam sepuluh itu masih kurang.” Jelas Lareza Saputra selaku ketua Himasik.
Beberapa mahasiswa juga mempertanyakan perawatan alat musik.Pasalnya peralatan musik sudah mulai rusak dan tidak layak digunakan.“Perawatan alat itu kurang, jadi banyak yang rusak,” papar Aldo Ahmad mahasiswa seni musik 2011.
Tetapi, pihak fakultas sendiri, dalam hal ini Tata Usaha, menyatakan pihaknya sudah berusaha melengkapi peralatan musik untuk mahasiswa, tetapi memang usia peralatantersebut sudah tua sehingga banyak yang telah rusak. Namun, untuk masalah perawatan mereka menegaskan sudah dilakukan perawatan oleh pihak kampus.“Mungkin sudah tiap hari diadakan perawatan, paling tidak ya pengecekan, tapi yang jelas perawatan itu sudah dilaksanakan,” terang Mudaqir S.I.P. selaku kepala Tata Usaha FBS.
Tetapi pihakfakultas menegaskan bahwa fakultas memang tidak bisa menyediakan ruang kuliah hingga lebih dari pukul 22.00 WIB, tetapi ada pengecualian untuk kegiatan seperti pentas atau ujian.“Untuk jam malam hari kita tidak bisa, jam kerja kok24 jam, untuk pemakaian dalam ruangan kita batasi sampai jam sepuluh malam kecuali untuk beberapa kegiatanyang besar seperti pentas atau ujian.” Keberadaan gedung baru yang belum dapat digunakan pun membuat mahasiswa harus kuliah di tempat berbeda dengan jarak yang tidak dekat.Walaupun sudah ada penggantian ruang, tetapi mahasiswa masih merasa kesulitan untuk kegiatan di luar kuliah.“Dan juga untuk biki event kemarin untuk pentas, ruang untuk latihan kita terbatas”. Untuk masalah gedung baru, pihak fakultas menginformasikan gedung baru tersebut selesai waktu pemeliharaannya hingga tanggal 30 Juni 2015. Namun untuk penggunaannya sendiri masih menunggu kelengkapan alat dalam gedung baru tersebut.
Lebih lanjut pihak fakultas mengatakan, penambahan alat untuk gedung baru, dananya didapatkan dari dua sumber yaitu Badan Layanan Umum(BLU) dan dari Islamic Development BankIDB) itu sendiri. Sementara itu fakultas masih bersedia memberikan izin bagi mahasiswa yang akan menggunakan gedung untuk keperluan tertentu dengan waktu terbatas dan alasan yang jelas.
Mahasiswa berharap ada komunikasi yang baik antara mahasiswa dengan pihak fakultas. Mereka berharap fakultas menyediakan wadah diskusi untuk mahasiswa dan pihak fakultas agar dapat saling berkomunikasi secara langsung. Sehingga kedepannya tidak adalagi miss komunikasi baik mengenai alat atau pun hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan mahasiswa. Mahasiswa juga mengharapkan adanya pengertian dari pihak kampus akan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa, karena selama ini mahasiswa menganggap bahwa fakultas kurang menaruh perhatian atau seolah tidak mau tahu akan kegiatan di luar kuliah mahasiswa. Dengan nadanya saling pengertian antara pihak satudengan yang lain, maka kegiatan mahasiswa pun tidak akan terbentur dengan kendala fasilitas. (Henggar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post CANDIK ALA 1965: SUDUT PANDANG KELAM DARI MATA SEORANG ANAK
Next post Pelepasan KKN UNY Semester Khusus 2015