Advertisement Section

Kembalinya Ayu Laksmi: dari Lady Rocker ke Tradisi

Yogyakarta — Ayu Laksmi, yang baru-baru ini terkenal sebagai pemain film tokoh ibu dalam Pengabdi Setan, ternyata merupakan seniman musik yang memiliki sejarah panjang dalam perjalanan kariernya.

Lahir di sebuah desa kecil di Singaraja, Bali pada 25 November 1967, ia mengawali kariernya sejak remaja. Tapi, awalnya ia tidak tertarik pada dunia seni. Saat remaja, ia mengikuti lomba karena disuruh oleh orang tua dan saudara-saudaranya.

Ayu mengaku, ia banyak mengikuti festival untuk membuat orang senang. Baginya, festival adalah sebuah peristiwa yang menarik dan harus dilalui, tapi ia tidak memikirkan juara maupun piala.

“Sering mengikuti festival karena disuruh orang tua, yang penting orang senang,  karena festival adalah sebuah peristiwa yang  menarik harus dilalui, tidak diwajibkan pulang membawa piala,” tutur Ayu saat berbicara mengisi acara di PKKH UGM.

Saat remaja, Ayu juga mulai menjadi penyanyi rock dan melepaskan musik tradisional. Ia mendapat julukan lady rocker karenanya.

Pada tahun 2000,  Ayu  mulai kembali pada titik nol dalam kariernya. Ayu mencoba menjadi petani anggrek dan menyanyi sepanjang hari untuk bunga anggrek, tumbuhan, dan hal yang menurutnya tidak kasat mata.

“Tahun 2000 saya  mengenalkan diri untuk menempuh jalan baru, jadi petani anggrek, bernyanyi untuk bunga. Dua tahun hanya bernyanyi dengan anggrek, pohon, dan lain-lain,” tutur Ayu.

Tragedi Bom Bali merupakan peristiwa yang mengubah Ayu untuk kembali kepada tradisi. Hal itu bermula saat ia mengikuti program Bali For The World.

Ia menemukan naskah Arjuna Wiwaha yang mendasari setiap karya-karyanya. Ia merasa terpanggil karena kebanyakan penyanyi mantra wanita Bali tidak mengetahui arti dari apa yang dilantunkan.

Ayu mencari tahu terjemahan dari kitab Arjuna Wiwaha dan membuat album Suara Semesta. Album ini merupakan karya orisinal dan sarat makna, sehingga membuat Ayu percaya diri dalam setiap pementasan.

Suara Semesta merupakan karya Ayu yang menjadi jawaban atas berbagai pertanyaan dalam diri Ayu. Dalam album itu, terlihat bahwa semua hal saling terkait dalam diri Ayu. Hingga akhirnya ia memperoleh peran sebagai tokoh Ibu dalam Pengabdi Setan karena lagu berjudul Mantra dalam album Suara Semesta 2.

“Berkesenian tujuannya untuk menyenangkan orang lain, sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkan dalam situasi apa pun, karya original yang membuat saya berani menampilkan semuanya dalam berbagai situasi. Membantu diri sendiri pada awal mula dan akhirnya dapat melayani orang lain, dari karya-karya yang orisinal dapat membantu saya menjadi tokoh ibu dalam film Pengabdi Setan, tertarik dengan mantra pembuka dalam album Suara Semesta 2,” ucap Ayu dalam acara sesrawungan satu yang diadakan oleh PKKH UGM, Kamis 17 Mei 2018.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post Kegiatan Budaya di Bulan Ramadan: Liputan Khas
Next post Permohonan Setan Ikut Nonton Teater