Ketidaksiapan UNY dalam Regulasi Program MBKM
[EDISI KHUSUS PELATIHAN LANJUTAN]
Lppmkreativa- Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) pada bulan lalu, tanggal 9-25 Januari 2023 untuk memenuhi program perkuliahan selama satu semester ke depan. Salah satu program yang digagas Kemendikbud Ristek, yaitu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menarik minat mahasiswa untuk belajar dan mengambil mata kuliah di luar program studi masing-masing. Akan tetapi, implementasi MBKM di UNY masih menjumpai berbagai kendala yang menyebabkan banyak mahasiswa dari berbagai prodi kesulitan untuk mendapatkan program tersebut.
“Pada awalnya tidak banyak MBKM yang ditawarkan dan mata kuliah yang ditawarkan kadang tidak memiliki hubungan atau relasi manfaat terhadap prodi yang dimiliki,” kata mahasiswi sastra Indonesia angkatan 2020, Laila Dita, melalui chat via WhatsApp, Sabtu (4/2/2023).
Regulasi program MBKM memang memberikan kebebasan pada mahasiswa untuk mengembangkan potensi akademik di luar prodi, tapi kenyataannya mahasiswa tidak memiliki pilihan yang variatif. Laila juga menuturkan bahwa MBKM yang ditawarkan tidak memiliki korelasi dengan prodi yang ditempuhnya.
Afifah Zahra, mahasiswi dari prodi akuntansi, juga menyampaikan hal yang senada. Ia mengatakan kurangnya tenaga pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY menyebabkan permasalahan program MBKM tidak menyasar ke seluruh prodi di fakultas tersebut.
Ia merekomendasikan bahwa birokrasi UNY perlu membenahani regulasi program MBKM. Selain itu, kurangnya sosialisasi MBKM hingga ke seluruh mahasiswa menyebabkan ketidakpastian informasi serta ketidakmerataan porsi MBKM.
Penulis: Yasminun Ardine Issudibyo
Reporter: Yasminun Ardine Issudibyo
Editor: Dhea Arini Putri