Lagi-lagi Daring, Apa Kata Maba?
Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) menjadi salah satu agenda penting yang rutin dilaksanakan untuk menyambut mahasiswa baru, salah satunya di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Seperti kampus lainnya, umumnya kegiatan ospek terbagi berdasarkan beberapa tingkatan, yaitu tingkat universitas, fakultas, hingga jurusan. Kegiatan PKKMB tahun 2022 di Universitas Negeri Yogyakarta tentu menjadi momentum berharga bagi mahasiswa baru. Meskipun masih dilaksanakan secara daring bagi mahasiswa baru dan luring bagi panitia, kegiatan ini tidak mengurangi semangat dan antusiasme dari peserta maupun panitia.
Adapun PKKMB FBS UNY 2022 mengusung tema “Realisasi Semangat Integritas demi Mewujudkan Mahasiswa Baru Fakultas Bahasa dan Seni yang Unggul dan Berbudaya”. Berbagai kolaborasi ditampilkan dengan tujuan untuk mengenalkan kepada para mahasiswa baru mengenai keberagaman yang menjadi ciri khas pada Fakultas Bahasa dan Seni.
Kamis (25/08), PKKMB Fakultas Bahasa dan Seni tingkat jurusan telah berhasil dilaksanakan. Meskipun demikian, serangkaian kegiatan tentu memberikan kesan dan ciri khas yang berbeda. “Sembilan puluh persen rangkaian acara lancar dan kendala bisa di-handle. Hal tersebut karena proses persiapan yang matang selama dua sampai tiga bulan dan juga mendapat banyak masukan dari panitia PKKMB sebelumnya,” tutur Keisha selaku panitia PKKMB Jurusan.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan FBS Melalui PKKMB Fakultas
Terdapat perbandingan antara PKKMB tahun ini dan tahun kemarin meskipun sama-sama diselenggarakan secara daring. Baik dari segi penugasan, euforia, maupun kendala. “Penugasan tahun ini dan kemarin masih sama, yaitu melakukan video call dengan peserta PKKMB yang lain dan juga membuat poster. Yang membedakan adalah teknis pengerjaan yang lebih sederhana daripada tahun kemarin. Untuk euforia PKKMB tahun ini lebih meriah dan antusiasme peserta yang tinggi. Namun, kendala tahun ini adanya miskomunikasi dengan senat terkait penggunaan ruangan. Saat hari H, ada kendala teknis serta beberapa panitia yang sakit, tetapi bisa ditangani dengan baik. Berbeda dengan tahun lalu yang masih terkendala koordinasi panitia karena penyebaran covid-19,” tegas Keisha.
Penugasan diberikan sebagai bentuk pengenalan mahasiswa baru terhadap lingkungan kampus. Tidak hanya itu, para panitia juga berharap agar nantinya mahasiwa baru memiliki rasa toleransi yang tinggi, mampu berkolaborasi, memanajemen waktu, dan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri. Lain halnya dengan peserta atau mahasiswa yang memiliki pengalaman tersendiri. “Kalau secara umum, ya, semua orang kalau diberi tugas itu nggak akan suka. Apalagi kami sebagai mahasiswa baru didalam masa peralihan dari siswa menjadi mahasiswa. Di mana semua agenda itu bebarengan sehingga kami dituntut untuk bisa memanajemen waktu,” ungkap salah satu mahasiswa baru di Fakultas Bahasa dan Seni.
Sebagai mahasiswa baru, mereka harus pandai-pandai beradaptasi dengan budaya atau kebiasaan kampus. Adanya tugas-tugas yang diberikan diharapkan bukan menjadi faktor penggugur semangat, tetapi sebagai motivasi. Selain itu, mahasiswa baru berharap agar tugas-tugas yang diberikan tidak terlalu memberatkan mereka. “Sebagai kakak tingkat yang baik hati dan pastinya akan senang jika kalian disenangkan oleh kami. Alangkah baiknya kalian menyenangkan kami terlebih dahulu. Agar kita sama-sama senang dan saling mengurangi beban, maupun beban pikiran dan lain-lain,” ujar salah satu mahasiswa baru di Fakultas Bahasa dan Seni.
One thought on “Lagi-lagi Daring, Apa Kata Maba?”