“Muncratkan” Deklarasi Kelompok Belajar Jalan Sehat
Yogyakarta — Sabtu (28/10), di kantin FBS, komunitas Jalan Sehat menggelar acara yang dinamai Muncratkan.
Acara ini merupakan acara pertunjukan karya mahasiswa FBS dan juga diskusi mengenai seni dan kebudayaan.
Komunitas Jalan Sehat sendiri merupakan kelompok bikinan mahasiswa FBS angkatan 2014.
Budiman, salah satu anggota kelompok ini, menerangkan bahwa Jalan Sehat merupakan komunitas untuk bersosialisasi dan berkembang bersama.
“Kita merasa kurang wadah untuk berkembang. Akhirnya ketika kita lepas dari Hima kita nggak punya ruang buat belajar. Nah, yang kedua sekarang anak-anak ‘kan lebih seringnya berjalan sendiri-sendiri,” terangnya.
Acara pertama yang mengusung tajuk Muncratkan ini bermaksud untuk mewadahi potensi mahasiswa yang sudah lama terpendam.
“Banyak anak yang menahan potensinya. Faktornya, nggak ada ruang, nggak ada teman untuk konsultasi dan lain-lain. Makanya, karena ini potensi yang udah lama, kita muncratkan bersama-sama di sini, kita deklarasikan bahwa kita punya kelompok belajar yang namanya Kelompok Jalan Sehat,” jelas Budiman.
Menurutnya, iklim belajar di kampus FBS tidak kondusif untuk mengembangkan potensi mahasiswa, sehingga diperlukan srawung seluruh jurusan.
“Karena ketika ketemunya cuman sama anak sastra terus malahan bikin kita berkembangnya lama. Namun akan lebih asyik ketika anak sastra ketemu anak seni rupa, musik ketemu anak sastra. Aku kira, iklim kampus akan lebih enak, lebih asyiklah,” jelasnya.
Setelah Muncratkan usai digelar, Budiman mengungkapkan kelompoknya akan mengadakan acara serupa secara rutin. Kembali, tujuannya untuk menjadi ruang belajar dan berkarya.
“Mungkin dua bulan sekali, atau sebulan. Biar temen-temen terus berkembang, berpacu. Punya gagasan, kita godhog di forum ini, lalu ditampilkan di khalayak,” jelasnya.