Advertisement Section

Parade Puisi: Aksi Konkret Mahasiswa Sastra Indonesia

Yogyakarta – Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia (KMSI) menggelar Parade Puisi untuk memperingati hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa 2017. Sebagian besar anggota KMSI dari  angkatan 2015 sampai 2017 berpartisipasi dalam parade ini. Selain anggota KMSI, ada pula mahasiswa umum yang turut menyemarakkan acara ini, pada Jumat (27/10).

Foto: Fahri Zulfikar

Parade puisi dilakukan di seluruh fakultas yang ada di UNY (kecuali FIK, dikarenakan waktu yang tidak mencukupi). Dimulai dari gedung PKM FBS pukul 08.00 dan berakhir di Pendopo Tejakusuma FBS, pukul 12.00.

Rizki Wahyu (kepala suku KMSI) mengungkapkan aksi ini sebagai aksi nyata untuk mensosialisasikan bahasa dan sastra Indonesia. “Saya melihat ormawa di FBS ini tidak ada aksi konkret buat memperingati Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda, jadi KMSI mencoba untuk membuat aksi konkret, yaitu pembacaan puisi,” tuturnya.

Foto: Fahri Zulfikar

Riski mengungkapkan, sebenarnya acara ini dibuka untuk siapa pun yang ingin bergabung. “Tadi pun di FMIPA anak-anak Matematika juga ikut membaca puisi bareng kita,” tambahnya.

Melalui acara ini, tutur Rizki, diharapkan, mahasiswa UNY dapat bangga mempunyai bahasa Indonesia,  serta sebagai sarana belajar. “Memperkenalkan bahasa dan makna kata yang jarang ditemui sehari-hari. Serta mensosialiasasikan puncak acara Bulan Bahasa pada 30 dan 31 Oktober,” jelasnya.

Menurutnya, bagi mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia sendiri, acara ini bermanfaat untuk memperbanyak kosa kata dalam belajar kepenulisan, serta untuk membudayakan membaca.

Muhammad Afah, sebagai salah satu peserta parade puisi mengungkapkan, “Sebenarnya ini adalah hal biasa, tetapi wujud apresiasi terhadap Bulan Bahasa dan Sumpah pemuda sangat penting. Bukan negara yang membentuk bahasa, tetapi bahasa yang membentuk negara.”***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post Surprise 11 Pamerkan Puluhan Karya Kriya dari Seluruh Indonesia
Next post Kisah Perempuan Filsuf Yang Melihat Kedangkalan Kejahatan