Advertisement Section

Pendanaan PKM: Solusi Pintar Literasi Aksara Jawa bagi Tunanetra di SLB-A Yaketunis Yogyakarta

 

Program pemberdayaan tunanetra dalam literasi aksara Jawa di SLB-A Yaketunis Yogyakarta telah berhasil meningkatkan pengetahuan siswa dalam literasi aksara Jawa. Permasalahan, seperti kurangnya media dan keterampilan siswa dalam belajar aksara Jawa telah diatasi melalui pelatihan serta pendampingan dengan bantuan media ajar “REPIN AJA”.

Inisiatif “REPIN AJA” sebagai alternatif pemecahan masalah bagi mitra, yaitu guru dan siswa SLB-A Yaketunis Yogyakarta, telah terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa tunanetra di sekolah tersebut.

Tahap pelaksanaan program mencakup pendistribusian media ajar dan buku pedoman, sosialisasi program, demonstrasi media, pelatihan, pendampingan, serta monitoring yang melibatkan partisipasi aktif dari mitra. Pelatihan dan pendampingan ini menggunakan pendekatan somatic-auditory-intellectual yang diadaptasi dari metode SAVI.

Melalui pendekatan ini, siswa meraba bentuk aksara Jawa timbul, mencocokan braille yang berada di samping kanan atas balok, mendengarkan audio, memasangkan puzzle, serta memadukan dan membaca kata-kata berdasarkan aksara Jawa.

Evaluasi program menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tunanetra yang telah mengenal bentuk dan braille aksara Jawa. Di samping itu, guru bahasa Jawa yang ikut serta dalam pelaksaanaan program juga sudah mampu mengajarkan aksara Jawa kepada siswa tunanetra.

Program “REPIN AJA” memiliki potensi keberlanjutan yang sangat baik. Dalam berbagai aspek seperti sosial, budaya, dan pendidikan, program ini dapat memberikan dampak jangka panjang.

Berdasarkan sudut pandang budaya, program ini mampu meningkatkan kepedulian dan ketertarikan terhadap literasi aksara Jawa bagi siswa tunanetra, sehingga secara tidak langsung mereka ikut serta dalam melestarikan budaya Jawa.

Melalui program ini, siswa tunanetra di SLB-A Yaketunis juga dapat berpartisipasi dalam festival Bulan Bahasa dan Sastra yang diadakan setiap tahun oleh pemerintah kota Yogyakarta. Dari sudut pandang pendidikan, program ini mampu memberikan inovasi metode pembelajaran aksara Jawa yang dapat digunakan oleh sekolah inklusi lainnya.

Secara keseluruhan, program “REPIN AJA” di SLB-A Yaketunis Yogyakarta telah memberikan dampak positif yang signifikan. Selain itu, program ini memiliki potensi keberlanjutan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi mitra maupun sekolah inklusi lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post Resensi novel “kambing dan hujan” karya Mahfud Ikhwan
Next post Aplikasi Strava menjadi Kompetisi Lari Virtual yang Obsesif