BEM KM UNY dan Wardah Campus Road Show Berdayakan Perempuan melalui Sekolah Aktivis Perempuan
Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan yang berkolaborasi dengan Wardah Campus Road Show, menyelenggarakan Sekolah Aktivis Perempuan di Gedung Moh. Amien, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) UNY, Sabtu (16/11/2024).
Sekolah Aktivis Perempuan tahun ini mengangkat tema Perempuan Berperan: Stereotype Become a Power dengan menghadirkan dua pembicara inspiratif. Mereka adalah Anisa Ferunika T.P., S.H., Wakil Ketua Ikatan Duta Bahasa Nasional sekaligus pegiat isu politik dan gender, serta Runi Adelia Putri, pemenang 2nd Runner Up Hijabfluencer Indonesia 2024.
Baca juga: Pentingnya Manajemen Kesehatan Mental bagi Mahasiswa
Sekolah Aktivis Perempuan merupakan salah satu program kerja dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM KM UNY yang bertujuan untuk memberdayakan mahasiswi UNY agar lebih berani dan berdaya untuk mengambil peran, baik dalam bidang politik, pendidikan, dan berbagai bidang lainnya.
“Perempuan itu menurut saya tidak hanya terbatas di [ranah] domestik. Sebenarnya peran ini antara laki-laki dan perempuan tuh sebenarnya sama, memiliki kesetaraan. Jadi dari sini kita berusaha untuk menyetarakan, tetapi bukan dengan cara merendahkan peran laki-laki,” ujar Khanifah Tri Utami, Ketua Pelaksana Sekolah Aktivis Perempuan 2024.
Meski menghadapi sejumlah tantangan dalam menyelenggarakan Sekolah Aktivis Perempuan ini, antusiasme peserta terlihat sangat tinggi dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
“Sangat insightful banget ya, hari ini. Tadi disampaikan ada dua narasumber tentang pendidikan dan tentang politik. Nah, itu sangat insightful dan menginspirasi juga,” ujar Laela, salah satu peserta Sekolah Aktivis Perempuan.
“Yang paling insightful juga yang colour analysis. Kita jadi tahu warna-warna yang pas sama skintone dan undertone. Nah itu sangat bermanfaat ya buat menentukan penampilan kita di kehidupan sehari-hari gitu,” tambahnya.
Baca juga: Benarkah Radiasi HP dapat Tingkatkan Risiko Kanker Otak?
Menurut Khanifah, agenda Sekolah Aktivis Perempuan yang merupakan program tahunan Kementerian Pemberdayaan Perempuan ini sangat memungkinkan untuk diadakan kembali di waktu mendatang dengan tema yang berbeda dan lebih variatif.
Khanifah pun menuturkan harapannya untuk seluruh masyarakat, khususnya bagi perempuan. “Jangan terlalu nethink (negative thinking) sama omongan orang-orang. Selagi masih muda, kita coba semuanya aja,” pungkasnya.
Baca juga: Jeda: 5 Aplikasi Penting Penunjang Produktivitas Belajar Mahasiswa
Reporter: Salma Najihah, Shofia Utomo
Penulis: Salma Najihah
Editor : Hana Yuki