Advertisement Section

Kala Renjana di Ujung Titik

Rinainya bergabung bersama siluet kala senja
Dunia yang fana
Ia berlari menujuku kala ia menemukanku
Aku terdiam
Banyak tempat yang memberimu kopi untuk kau seduh
Kau memilihku, kala aku tak ada apa-apa

Dapurku sedang berantakan
Tak ada sebutir beras untuk makan
Ku ulangi
Pergilah
Lambat laun ku sediakan air
Ku sediakan selarik hidangan untuk kau icipi
Aku suka
Katamu
Lalu ku ulangi menyajikan hal yang kau mau
Lalu kau pergi
Aku menunggumu
Kali ini dapurku tertata rapi
Tak ada yang ku izinkan menyinggahi
Bukan karena kamu
Tapi, aku

BACA JUGA: Menimbang Puisi Menimbang Bahasa

 

Sumber: https://pin.it/2JKXXla

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post Nasib Bayern München Pasca Kepergian Sang Striker
Next post CIP Janggel: Kerajinan Inovatif dari Tongkol Jagung