
Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Sikat Gigi
Sikat gigi merupakan benda ajaib yang digunakan oleh setiap manusia. Benda ini memiliki peran penting dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut para penggunanya. Pembiasaan gigi sudah diajarkan pada orang tua kepada anak gigi susu mulai tumbuh. Sebab, pembiasaan itulah yang akan menjadi kunci utama bagaimana kondisi gigi seseorang pada masa yang akan datang. Jika seseorang tidak menjaga kebersihan giginya, maka ia akan merasakan penyesalan saat mengalami kerusakan gigi. Setiap orang perlu teliti dan selektif dalam memilih sikat gigi yang akan digunakan. Meskipun terdengar sepele, pemilihan gigi dapat berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut seseorang.
Perkembangan sikat gigi pada zaman dahulu hingga sekarang begitu pesat. Mulai dari tongkat kunyah, siwak, sikat sikat permata, sikat gigi modern, sikat gigi nilon, sampai sikat gigi elektrik. Kini, masyarakat dapat menemukan dan menggunakan sikat gigi dengan berbagai variasi, seperti gagang sikat dan kepala sikat gigi yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Tepat atau tidaknya pemilihan gigi dapat memengaruhi kebersihan gigi dan mulut. Pilihan sikat gigi yang baik dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu ukuran sikat sesuai dengan bentuk dan kondisi mulut, tekstur bulu sikat gigi, bentuk pegangan sikat, serta penyesuaian sikat gigi dengan usia penggunanya. Selain itu, ada beberapa tips bagi pengguna sikat gigi agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga. Pertama, sikat gigi dan pasta gigi pilihan yang sesuai dengan kondisi gigi dan mulut. Kedua, durasi gigi dilakukan selama dua menit. Ketiga, gigi dilakukan selama dua kali sehari pada pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Keempat, mengganti sikat gigi secara berkala setiap tiga bulan sekali dan tidak menggunakan sikat gigi yang sama dengan orang lain. Terakhir, jangan gigi terlalu sering (over-brushing ) karena dapat mengikis gusi. Jika tips tersebut dilakukan dengan benar, maka seseorang akan merasakan berbagai manfaat setelah menggosok gigi.
Gigi dan mulut adalah tempat berkembang biak bakteri yang berasal dari sisa-sisa makanan dan minuman. Bakteri-bakteri tersebut menjadi parasit yang menyebabkan dampak negatif apabila tidak segera diatasi. Keasaman kotoran dari bakteri menyebabkan kerusakan pada enamel gigi, pembusukan gigi, bau mulut, dan gigi berlubang. Selain itu, malas gigi akan timbul plak yang menebal dan mengeras di gigi. Plak yang sudah mengapur akan sulit dihilangkan. Salah satu cara untuk mengurangi tumpukan plak yaitu dengan scallingdi dokter gigi. Jika tidak segera mendapat penangganan dari dokter, maka plak dapat menyebabkan infeksi dan menyerang gusi. Kemudian, menimbulkan efek yang lebih buruk jika meningkatkan meradang, seperti penyakit kardiovaskular, dan kemampuan pendengaran.
Menyikat gigi memberikan berbagai manfaat bagi kehatan gigi dan mulut. Dilansir dari kompas.com, Madison Kaplan, dokter gigi dari California menyatakan bahwa setelah sarapan pagi merupakan waktu terbaik untuk membersihkan noda yang berasal dari sisa makanan dan minuman. Gigi akan terasa lebih bersih selama beraktivitas seharian. Selain itu, gigi setelah sarapan dapat menghambat perkembangan di mulut yang menyebabkan gigi dan mengurangi puing-puing atau deposit plak di permukaan gigi. Namun, gigi akan lebih baik dilakukan sebelum sarapan apabila seseorang mengonsumsi makanan atau minuman asam yang dapat merusak email gigi, seperti jus jeruk, dan buah-buahan. Menyikat gigi secara rutin dan benar merupakan bentuk tindakan preventif untuk mencegah timbulnya berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut. Menjaga kebersihan gigi dan mulut sebaiknya sudah mulai diajarkan ketika anak masih berusia dini. Menyikat gigi akan menjadi sebuah rutinitas yang menyenangkan apabila sudah terbiasa dilakukan.
Sumber: https://pin.it/2K1RVCz