Negeri Bawah Angin
Dasi antah-berantah
Sungguh lucu negeri ini
Para berdasi yang tak tahu diri
Berlagak baik tapi memeras rakyat sediri
Tersenyum dermawan mengantongi uang sesuka hati
Antah-berantahnya tanah air ini
Generasi muda bermain pil ekstasi
Menari dan mabuk sana sini
Menengadah tangan demi nafsu duniawi
Lupakah kita pada jasa pahlawan
Rela mati demi anak cucu bangsa
Tangisan tetesan darah bahkan jeritan
Mereka mengorbankan masa muda dan tua
Demi secercah harapan untuk memerdekakan ibu pertiwi
Pantaskah tangan kita merusak dan tak lagi peduli
Melirik yang sekarang
Banyak budaya asing malah menjadi jati diri
Banyak ular yang menyamar dan mewakili
Ternyata sedang sibuk mempromosikan pulau dalam negeri
Agar laku dijual untuk membeli gucci
Menatap dan merain mimpi
Pemuda pemudi
Berlari menuju langit tinggi
Penuh asa dan percaya dalam diri
Mengejar sesuatu yang disebut mimpi
Setinggi sang surya
Sebesar angkasa
Sekaya lautan
Tak akan goyah diterjang ombak
Tak akan goyang pada iringan tak berarah
Tak peduli berapa kali patah kaki
Tak peduli kotornya jalan ini
Asal masih bisa berdiri sendiri
Terus melompat jauh
Mendekati cinta dan mimpi
Sampai bertahta mahkota diatas kepala
Hasil perjuangan tak terbatas
Buah ikhlas dan doa Ibu di rumah
Baca juga: Sajak untuk Kartini
Kursi tinggi
Banyak mulut disudut jalan
Mengagungkan kedermawanan
Mengantungkan janji manis berantakan
Merampas hak rakyat miskin
Bukan lagi waktunya dilecehkan
Mari hantam para bandit negeri ini
Sampai mereka takut bahkan menggertak gigi
Atau berhenti mencuri dan terus mencuri
Bara-bara dimulut itu
Mari bekap hingga membakar tubuh
Singkirkan lalu tendang jauh-jauh
Jangan mendukung dan diduduki bedebah
Ibu Pertiwi perlu dijaga rakyat
Bukan malah para petinggi yang berpura-pura merakyat
Tidak pula memilih hanya karena uang dan janji
Bisa saja malah berbalik dan menjual pulau demi keuntungan pribadi
Baca juga: Sebuah Kritik: Upaya Membangun atau Menjatuhkan
Jomplang
Hamparan sawah dan gunung
Melimpah ruah tak terhingga
Tampak asri nan rindang
Itulah kekayaan alam Indonesia
Import beras dan bahan kebutuhan
Mungkin hasil petani tak mencukupi
Tapi untuk apa tidak memotong tali rumit
Menghentikan bertumbuhan rumput liar di halaman
Lalu memodali tukang kebun
Alih-alih terus membeli bunga di toko sebrang jalan
Salahnya terletak diseluk mana
Perlu ditelisik lebih dalam oleh para ahli
Agar bahan pokok tak lagi jadi barang langkah
Agar harga tak lagi melambung pesat
Dan petani tak lagi merugi