Kurangnya Koordinasi Tak Menghalangi Formasi Berjalan Lancar
Kegiatan technical meeting (TM) merupakan kegiatan yang dimanfaatkan oleh panitia sebagai sarana persiapan sebelum Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dimulai. Rangkaian kegiatan TM terdiri dari pengenalan jurusan, fakultas dan pembentukan formasi. Seluruh kegiatan dalam technical meeting dilakukan di kawasan FBS. Namun, terdapat salah satu kegiatan yang dilakukan di Lapangan Basket UNY yaitu sesi pembentukan formasi.
Akan tetapi, kendala timbul saat latihan pembentukan formasi, yaitu ketika anggota UKM (unit kegiatan mahasiswa) Basket dan beberapa pelatih memasuki lapangan. Hal itu membuat latihan pembentukan formasi tertunda untuk sementara waktu. Walaupun Anggota UKM basket dan pelatih tidak merasa keberatan, namun karena pihak panitia yang tidak segera bertindak terjadi sedikit perdebatan.
Jadwal yang bertabrakan menjadi penyebab utama lapangan digunakan oleh dua kegiatan secara bersamaan. Seperti yang diungkapkan oleh pelatih tim UKM Basket, Irfan. “Jadi sempat missed komunikasi, harusnya jadwal sekarang kan jadwal latihan tim UKM Basket,” tuturnya. Beliau juga mengimbuhkan bahwa minggu depan ada kejuaraan dari tim UKM Basket. Baik panitia maupun tim UKM Basket memiliki kepentingan masing-masing.
Pihak panitia telah meminta surat perizinan untuk seluruh area lapangan basket. Akan tetapi panitia tidak mengetahui bahwa UKM Basket memiliki jadwal latihan setiap hari Selasa dan Jumat. Menurut manajemen apabila UKM Basket mengadakan latihan di hari Jumat tetap bisa. Namun koordinasi antara manajemen dengan keduanya yang tidak lancar menyebabkan kedua kegiatan tersebut berbenturan jadwal.
Keduanya yang sama-sama mempunyai surat perizinan memiliki argumennya masing-masing. Teguh Bangun Satria selaku Ketua PKKMB FBS 2017 berargumen, “Dari kami sudah jauh-jauh hari memesan dan bahkan surat pun kita juga sudah ada.”
Di sisi lain Coach Irfan memberi alasan, “Harusnya lapangan dua sama satu itu nggak boleh di sewa karena itu untuk latihan.” Perdebatan masalah pun berangsur pulih ketika Coach Irfan menghubungi pihak manajemen UKM Basket untuk datang dan meluruskan keduanya.
Perihal surat perizinan itu memang sudah di luar wewenang manajemen. Dilla selaku manajer juga menuturkan, “Kalo masalah surat itu dengan GOR. Yang penting kita tu dikasih tahu. Ini lho dari FBS atau dari mana? mau pakai lapangan ini, pokoknya yang penting kita saling koordinasi.”
Saat Perundingan berlangsung, pihak panitia ditawari oleh manajemen untuk mengosongkan lapangan satu karena dari semua lapangan yang ada, lapangan satu yang paling fleksibel untuk latihan. Namun, melihat situasi dan kondisi mahasiswa baru yang banyak, pihak UKM juga tidak bisa memaksa panitia memindahkan mahasiswa barunya. Manajemen UKM basket akhirnya memilih area lapangan empat sebagai tempat latihan sementara. Lalu pada pukul 17.00 baru anggota Basket Indonesia Warrior dapat berlatih di area lapangan satu. Perdebatan akhirnya berangsur pulih ketika pihak panitia menyetujui jalan tengah yang diajukan oleh pihak UKM Basket.
Missed komunikasi yang terjadi antara panitia dan anggota UKM Basket terselesaikan tanpa menggganggu jalannya acara formasi dari pihak FBS dan anggota UKM Basket pun tetap dapat melakukan latihan. Panitia yang mengatur jalannya acara tetap mengondisikan mahasiswa barunya dengan baik untuk tetap fokus pada acara latihan formasi. Beberapa mahasiswa baru mengapresiasi panitia. Seperti Kurnia Subagja dari Pendidikan Bahasa Perancis, “Seru mbak asli seru banget. Sebenarnya yang perlu diapresiasi itu kerja keras kating dari panitia dan luar biasa perjuangannya,” tukasnya.
Salah satu Mahasiswa baru, Sayang Ayu Setiani dari Pendidikan Bahasa Daerah menuturkan, “Seharusnya saling pengertian antara pihak satu dengan yang lainnya,” tutupnya.