Lika-liku Calon Mahasiswa
Masih ingat dengan keputusan menteri pendidikan, Nadiem Makarim? Yang dengan sangat tiba-tiba menyatakan Ujian Nasional ditiadakan, tepat 6 hari sebelum pelaksanaan. Ck, akankah menjadi suka? Atau malah menjadi duka?
Rupanya kabar mengejutkan tidak hanya sampai disitu saja. Lagi-lagi, angkatan 2020 tersontak kaget bukan kepalang. Melalui surat edaran LTMPT, lembaga test masuk perguruan tinggi menyatakan bahwa ujian kali ini hanya berupa TPS ( Test Potensi Skolastik ). Keputusan yang mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
ANGKATAN 2020: ANGKATAN CORONA
Makian dan umpatan terlihat menghiasi kolom komentar di akun instagram LTMPT. Berbagai macam kebijakan dalam melawan covid19 rupanya benar-benar mengoyakkan mental para calon mahasiswa kali ini.
Sejarah yang tak pernah kita bayangkan harus dan tercipta dalam garis kehidupan. Angkatan Corona, orang menyebutnya.
Padahal, angkatan paling kuat lebih patut untuk disemayamkan. Kalian usai sebelum waktunya, dan beristirahat tidak pada jam yang seharusnya.
UN ditiadakan, UTBK porak-poranda, bahkan kita berpisah tanpa upacara perpisahan.
Angkatan yang sungguh mengukir sejarah dalam catatan peradaban.
UTBK hanya TPS?
“Jumlah waktumu sama dengan orang lain. Ya, tapi waktu terlalu singkat untuk dipermainkan ”
Mungkin itulah quotes yang mampu menjelaskan suasana hati calon mahasiswa kali ini, bagaimana tidak? Persiapan yang telah ditempuh, kini dibuat rapuh.
Jika pada akhirnya TKA tidak diujikan, jumlah waktu yang dipersiapkan untuk menghadapi UTBK terasa tiada guna lagi. Tentu menimbulkan pro dan kontra di kalangan calon mahasiswa.
Banyak diantara mereka yang mengeluhkan untuk apa dan bagaimana akhirnya nasib masa-masa memahami materi selama di bangku menengah atas? Belum lagi ketika orang tua mereka harus merogoh kocek lebih dalam untuk lembaga pendidikan di luar sekolah.
Meskipun tidak semua calon mahasiswa dapat menguasai Materi TKA, tetapi setidaknya lebih melegakan dibanding harus bertumpu hanya pada TPS. Tidak hanya itu, para alumni pun merasa bahwa ini tidak adil, bahwa ini tidak sepadan dengan perjuangan para alumni tempo dulu.
Ditinjau dari sifat soal skolastik, banyak pula diantara mereka yang mengeluhkan “pertanyaan menjebak” di luar nalar, TKA tidak dapat diandalkan,hingga pada akhirnya “Hoki dan keberuntungan” siapa yang akan memenangkan pertandingan.
Jadi bagaimana menurut kalian? UTBK hanya TPS menguntungkan? Atau membuntungkan?
Kawan, jadilah penghalang itu sebagai cambuk untuk kita berhasil. Ikhlas, kata kunci untuk sukses dengan cara yang berbeda.
Saat dunia semakin sulit untuk digapai, saat menggengam harapan semakin sulit untuk diraih, berdirilah tegap, berlarilah dengan kuat. Karena kesuksesan telah menunggu di kekuatan paling puncak. [redaksi/Pandan]
– – – – –
Baca Soliloqui di lppmkreativa.com atau tulisan Feby lainnya