The Magic Library: Petualangan dan Literasi!
Judul Buku : The Magic Library, Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken
Nama Penulis Buku : Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup
Nama Penerbit : Mizan Pustaka
“Aku ingin menulis dan berbicara dengan diriku sendiri tentang apa saja yang muncul dari jiwaku. Kertas kan lebih sabar daripada manusia.” (hal. 51)
Terbagi atas dua bagian, yaitu Bab Buku Surat dan Bab Perpustakaan , dua remaja penuh semangat akan membawa kita misteri ajaib yang akan melambungkan imajinasi kita. Dua saudara sepupu, Berit dan Nils secara tak bersinggungan dengan wanita penggila buku yang mereka ketahui namanya sebagai Bibbi Bokken sengaja dalam liburan musim panas mereka di Fjaerland. Bahkan, entah dengan motivasi apa, Bibbi Bokken “mentraktir” Nils dengan ikut membayarkan sebuah buku yang Nils beli dan kemudian akan menjadi media komunikasinya dengan Berit yang mereka sebut dengan buku-surat. Dalam buku itu, Berit dan Nils akan saling bercerita, dan buku tersebut akan dikirim melalui pos agar mereka dapat saling berbalasan. Berawal dari kejadian tersebut,Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken yang terus muncul di sekitar mereka.
Buku yang unik sekali. Dalam Bab Buku Surat, kisah mereka disajikan dengan sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah melihat Berit dan Nils yang sedang berkirim Buku-Surat. Karena terpisah oleh jarak, maka Berit dan Nils melakukan petualangan mereka masing-masing dan tetap saling berkabar. Berit di Fjaerland fokus mencari siapa sebenarnya serta latar belakang Bibbi Bokken sang penggila buku yang pertama kali mereka temui di Pondok Flatbre saat ia dan Nils sedang menuliskan sebuah puisi di buku tamu hotel tersebut. Sementara itu Nils di Oslo juga memiliki pengalaman yang aneh yang berhubungan dengan Bibbi Bokken. Ternyata bukan hanya Bibbi yang tertarik dengan buku-surat mereka dan berusaha untuk merebutnya.
BACA JUGA: Athirah Perjuangan Wanita Berhati Surga
Berawal dari kecurigaan-kecurigaan tersebut, akhirnya Berit dan Nils benar-benar mengetahui soal kasus Bibbi Bokken dan komplotannya. Dalam bab bertajuk Perpustakaan , cerita berjalan dengan percakapan dan narasi seperti umumnya. Setelah Nils memutuskan pergi ke Fjaerland untuk berkumpul bersama sepupunya, akhirnya mereka berdua berpetualang hingga ke kediaman Bibbi. M encoba menemukan di mana galeri dan koleksi buku-buku dari seluruh dunia yang selama ini diketahui selalu dikirim secara rutin kepada Bibbi Bokken.
Kecerdasan dan imajinasi dua sepupu itu bertanya-tanya, sebenarnya mereka terjebak dalam korupsi macam apa yang sedang coba Bibbi Bokken rancang, keadaan terlihat sangat mencekam dan karena kejahatan. Dengan bumbu-bumbu pengetahuan tentang teori sastra, fiksi, menulis, serta sekelumit sejarah, membuat tulisan ini terkesan sangat penuh. Buku ini pertama kali ditulis oleh Gaarder dan Hagerup pada tahun 1993, sehingga tak heran jika komunikasi media yang digambarkan masih menggunakan surat. Meskipun begitu, konsep buku-surat tersebut memberikan suasana yang benar-benar seru dan sama sekali tak lekang oleh waktu. Benar-benar rekomendasi bacaan yang segar!