Tulisan Mengenai PKKMB Ini Tidak Memiliki Gagasan!
Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru, singkatnya PKKMB, adalah kegiatan yang biasa-biasa saja (dalam hal ini PKKMB Fakultas Bahasa dan Seni). Entah saat saya masih maba yang digiring ke sana-sini, maupun sekarang setelah masuk ke kepanitiaan. PKKMB adalah kegiatan yang spasial, bukan spesial. benar, PKKMB hanya sebatas ruang perkenalan mahasiswa baru dengan kampusnya. Tidak ada kehidupan, kecuali kehidupan yang hambar.
Menjadi panitia PKKMB fakultas rasanya seperti berjalan, berjalan dan berjalan, berjalan-jalan, tapi tidak tahu kenapa saya berjalan dan ke mana sebenarnya yang menjadi tujuan. Silakan Anda tanyakan kepada panitia apa saja begini, “PKKMB kali ini temanya apa, sih?” Baik, Anda telah bertanya kepada saya yang merupakan sie. PDD. Akan saya jawab, “Saya tidak tahu. Sepenangkapan saya begini, ‘maba datang, maba mengikuti acara, maba tertib, maba pulang’ begitu sampai selesai.” Anda ingin bertanya tentang gagasan? Mohon maaf, kami tidak mungkin mencekoki 1000 mahasiswa baru dengan hal seperti itu.
Hal ini berbeda dengan apa yang saya rasakan saat menjadi panitia PKKMB jurusan. Hal-hal mengenai gagasan supaya mahasiswa baru bisa senang dan betah di dalam jurusan sangat dipikirkan. Barangkali sama saja berjalan, tapi di tengah perjalanan kami sesekali duduk untuk diskusi, bukan berjalan tanpa gagasan.
Semua orang berpatokan pada “kertas yang disetujui bersama” untuk kemudian dijalankan hingga PKKMB berakhir. Soal bagaimana menjalankannya, siapa peduli? yang penting, kan, besok selesai dan beres. Sudah begitu, ada saja (panitia) yang tidak tahu apa yang harus dikerjakannya, karena memang tidak tahu di mana “kertas yang disetujui bersama” itu berada.
Waktu adalah sesuatu yang mewah di dalam kegiatan PKKMB. Bermasalah dengan waktu, bisa-bisa dipermasalahkan sama sie. Penegak Kedisiplinan (PK). Mahasiswa baru harus segera masuk ke Performance Hall, mahasiswa baru harus segera ke sana, segera ke sini, sampai-sampai mahasiswa baru harus segera menyelesaikan urusan hajatnya … Hajatnya! Bagaimana bisa ada panitia yang membentak maba untuk menyegerakan buang hajatnya (kecil atau besar)? Selain untuk menyegerakan waktu, hal ini belum bisa masuk ke logika saya ketika hal itu dilakukan dengan cara membentak.
Ada satu momen tentang clearing area yang sempat dijadikan lelucon di dalam grup WhatsApp. Teman saya dari PDD (saya sendiri) tertidur setelah mengabadikan momen di dalam Performance Hall. Kejadian yang awalnya saya anggap lelucon itu seketika berubah setelah mendengar ucapan dari orang yang bertanggung jawab atas clearing area, “Kami, kan, clearing area untuk maba, bukan panitia.” Saya tidak marah, hanya saja merasa dianggap sebagai bukan makhluk yang bisa bernapas dan berpikir seperti kalian.
Pengenalan Kehidupan Kampus (FBS) bagi Mahasiswa Baru adalah urusan ruang dan waktu yang harus segera diselesaikan secepat mungkin. Hal-hal tentang gagasan dan lainnya bisa menyusul. Semoga saja.