Advertisement Section

GOR saat PKKMB Melampaui Kapasitas

Sumber tulisan dari AKSARA EDISI PKKMB #5

Terbatasnya Jalur Evakuasi di Tribun Barat

Jalur evakuasi PKKMB di Gedung Olahraga (GOR) tribun Barat: Fakultas Ilmu Sosial (FIS); Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA); dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) terhambat. pasalnya, hanya terdapat satu jalur evakuasi untuk FIS dan FMIPA di GOR lantai 2.

Annisa, salah satu panitia dari FIS, mengatakan bahwa jalur tersebut terhambat oleh meja tambahan dan panitia yang berkumpul. “Jalur evakuasi [lainnya] itu dijadikan tempat duduk panitia dan maba, jadi cuma ada satu sisi [jalur evakuasi di lantai satu],” kata Annisa. Ia juga mengatakan terdapat tiga jalur evakuasi di lantai 3.

Jalur evakuasi FIK terhambat oleh kursi (tribun tambahan) yang ada di lantai 2. Tribun yang disediakan tidak cukup untuk menampung seluruh mahasiswa baru FIK, sehingga mahasiswa fakultas lain harus mengalah untuk merapatkan tempat duduk. Hal tersebut menyebabkan sebagian mahasiswa FIK mendapat kursi di tribun FMIPA.

Sesaknya jalur evakuasi menyebabkan tim P3K kesulitan membuka jalur yang digunakan untuk mengevakuasi pasien menggunakan tandu. Alfia Qonita Zulfa, selaku anggota P3K, membenarkan hal tersebut.

“Untuk jalur evakuasi sendiri bisa dikasih (dibuka) jalannya buat maba. Mabanya nanti geser dulu untuk membuka jalur evakuasi. Biasanya memang maba yang punya riwayat sakit itu di tempatkan di tribun depan. Itu untuk mempermudah kami ketika mereka butuh dievakuasi,” ucap Alfia.

“Untuk jalur evakuasi di lantai 3 sudah ada yang bertanggung jawab masing-masing,” tambahnya.

Adi Mustafa, selaku anggota KSR yang memegang tanggung jawab koordinator logistik, mengatakan bahwa sebaiknya pintu di lantai 3 GOR jangan dikunci untuk mempermudah proses evakuasi.

“Yang mengevakuasi maba sakit itu kan dari KSR, untuk turun jalan kebawah itu kan susah. Jadi kalau yang udah di lantai atas, tinggal dibawa keluar. Tapi tetep di [posko] lantai atas. Jadi pintu masuknya tidak usah dikunci,” kata Adi.

Adi menangatakan bahwa posko utama berada di bekas ruang fitness. Posko tersebut digunakan untuk menangani pasien yang mengalami sakit yang cukup parah.

Proses evakuasi maba yang sakit dilakuakn oleh PMI atau P3K dari fakultas masing-masing, dibantu oleh Resimen Mahasiswa (Menwa). Evakuasi dilakukan melalui jalur terdekat, meskipun jalur utama cukup lebar.

“Proses evakuasi dilakukan oleh tim yang sudah ditentukan. Evakuasi utama itu dari pintu besar (pintu utama), tapi tetap tergantung lokasi terdekat pasien dari pintu keluar evakuasi yang mana,” terang Alfia.

Walau jalur evakuasi dirasa kurang oleh tim medis, P3K dan Korps Sukarela (KSR) tetap berusaha menolong maba yang memerlukan bantuan. Seperti apa yang telah Annisa katakan.

“Tiap fakultas dibagi 3 [anggota] KSR, itu karena memang sudah ada tim medis dari fakultas masing-masing. Istilahnya kami hanya memantau saja. Sebelumnya sudah kami berikan pembekalan, jadi tim medisnya (fakultas) sudah mendapat pembekalan. Istilahnya mereka sudah mampu,” pungkas Annisa.

Reporter: Lufi

Berbagi Tribun saat PKKMB di GOR

Beberapa mahasiswa baru FIK sempat tidak bisa masuk ke da lam Gedung Olahraga. Berdasarkan pernyataan Bayu Lesmana, selaku Koordinator Forum Komunikasi, terjadi miskomunikasi. Beberapa mahasiswa baru yang terlambat, mahasiswa baru yang susah diatur, atau fakultas yang kurang bisa mengatur mahasiswa baru mengakibatkan beberapa mahasiswa baru FIK sempat tidak bisa masuk ke GOR.

“Ketika sudah masuk semua kapasitas GOR tidak sesuai dengan kapasitas maba UNY. Jadi kita butuhkan ke-pas dulu, kita ratakan, lalu buat jalur lokasi seperti tahun kemarin karena kasus yang sama. Bedanya dulu FMIPA sekarang FIK,” katanya.

Tribun FIK berbeda dengan hari pertama. Malam hari sebelum acara Display UKM, telah diadakan forum komunikasi. “Itu sih, karena tadi malam kan ada forkom dadakan karena beberapa kendala. Akhirnya itu sih (tribun FIK dipindah), untuk kendalanya sendiri saya juga tidak tahu sih sebenarnya karena masalah internal juga,” kata Muhammad Sidiq dari Sie Keamanan Display.

“Sebenarnya kemarin sempat berkoordinasi, apa kita pakai sistem teritori gitu. FMIPA sebelah mana, FIK sebelah mana, dan FIS sebelah mana. Kan FIK banyak, jadi gak bisa masuk. Ternyata punya FBS sama FT itu selo banget. Mereka susah untuk geser,” ungkap koor SPK.

Ahmad Amanullagh selaku Keamanan FT menjelaskan bahwa dari tim FT, perihal tempat duduk seharusnya dibicarakan sebelum-sebelumnya, tidak bisa langsung hari pelaksanaan.

“Karena ini ada forum-forum yang sifatnya bersepakatan. Kesepakatan awal pun bentuknya teritori. Dari FT dapat sekian, FMIPA dapat sekian, sekian-sekian. Setiap fakultas punya teritori masing-masing. FT pun seperti itu. Bukan berarti kita gak mau geser bukan. Tadi kita harus geser. Kita tadi geser, kita sekitar berapa orang geser. Bukan karena kita gesernya sedikit karena gak mau bukan. Karena memang kondisinya sudah seperti itu,” ujar Ahmad.

Dhika, selaku koordinator PK FBS memberi klarifikasi perihal FBS susah untuk geser.

“FBS sebenarnya sudah 3 kali melakukan penggeseran. Yang pertama kami melakukan penggeseran dari 30-40 maba kita geser dari poros terluar kita geser untuk menuju ke tengah. Itu yang pertama. Lalu kemudian dari FIS dan FIK itu ada maba yang duduk lesehan paling depan. Kemudian dari Mas Bayu Ketua Forum Komunikasi, meminta FBS bergeser lagi. Terus yang ketiga ini baru saja saya geser yang paling terluar lagi. Karena di FIS dan FIK tidak ada jalur evakuasi sama sekali,” katanya. “Jujur ya, koordinasi dari FBS ke FMIPA tadi nggak ada. Jadi koordinasi dari ke pintu ke pintu, koordinasi ke Mas Bayu dari pintu ke pintu. Jadi Mas Bayu langsung ke FMIPA, FIK, dan FIS,” ungkap Dhika.

“Sudah masuk semua cuman belum bisa dikondisikan dengan baik ini lagi dikondisikan lagi karena tahu sendiri yang direncanakan sama yang dilapangan berbeda seperti itu. Dari Display ingin semua di atas biar bisa melihat display. Jadi kalo misalnya ya mungkin dari temen-temen Display yang belum bisa secara rata untuk mengkoordinir. Tapi kalo dari kami ya mohon maaf saja kalo misalnya belum bisa memuaskan karena kan orangnya banyak banget 6.500an,” kata Bayu Lesmana.

“Kalo lesehan pun juga tadi malem sudah MoU dari temen-temen tidak karena didepan itu jalur evakuasi yang paling bagus lha ini dikondisikan,” pungkasnya pada saat jam ishoma.

Reporter: Angel

baca juga AKSARA TECHNICAL MEETING #1AKSARA TECHNICAL MEETING #2AKSARA TECHNICAL MEETING #3AKSARA PKKMB #1AKSARA PKKMB #2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post Rumah Kertas: Buku-buku dalam Satu Buku
Next post Tulisan Mengenai PKKMB Ini Tidak Memiliki Gagasan!