Keruwetan Akibat Miscommunication
Manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, untuk mencapai apa yang diinginkan, manusia cenderung menjalin komunikasi dengan lainnya. Namun, terkadang komunikasi tidak berjalan mulus. Hal inilah, yang sering kita sebut miscommunication.
Miscommunication sering menjadi masalah yang dianggap sepele, tetapi berakibat serius. Miscommunication dapat menimpa di berbagai lapisan. Miscommunication tersebut, salah satunya terjadi saat simulasi formasi PKKMB FBS 2017. Miscommunication ini terjadi antara pihak panitia PKKMB FBS, pihak UKM Basket, dan Manajemen GOR. Miscommunication ini sempat menimbulkan perdebatan antara Pihak UKM Basket dan pihak panitia PKKMB.
Miscommunication ini bisa saja terjadi karena adanya faktor individu. Perbedaan informasi antarindividu tanpa adanya konfirmasi satu sama lain. Selanjutnya, kondisi fisik yang lelah akibat tekanan, adanya berbagai kendala lapangan, kondisi tubuh yang tidak sehat, bisa juga memengaruhi kondisi psikologi setiap individu. Kondisi psikologi ini berupa ketakutan, cemas akan kegagalan, marah, dan malas untuk mengonfirmasi kebenaran.
Selain faktor individu, miscommunication dapat terjadi karena adanya faktor sosial. Ketika individu membentuk sebuah organisasi, biasanya orang yang statusnya yang lebih rendah (seperti staf) akan merasa segan dengan orang yang lebih tinggi (seperti pengurus inti). Hal ini, menimbulkan pemikiran, bahwa setiap urusan yang berkaitan dengan pengurus, staff tidak ingin ikut campur. Staf merasa takut untuk menjawab. Mereka khawatir adanya kesalahan karena yang lebih mengetahui informasi tersebut adalah pengurus inti. Padahal, kesalahan itu terjadi karena tidak adanya komunikasi antara pengurus inti dan staf. Seharusnya, informasi dapat mengalir, baik dari atas ke bawah, atau sebaliknya. Hal ini, bisa dilihat ketika pihak manajemen tidak ada di tempat. Kemudian, pihak panitia PKKMB yang belum saling berkoordinasi.
Seharusnya, miscommunication ini tidak terjadi di hari pertama mahasiswa melakukan sirmulasi formasi. Miscommunication yang melibatkan pihak panitia PKKMB, pihak manajemen GOR, dan pihak pemain basket, seharusnya dapat dikonfirmasi dengan cepat. Dengan adanya pembatasan waktu dan pergantian tempat, tentu usaha yang dilakukan kurang optimal. Meskipun semua tampak berjalan lancar, tetapi sedikit terganggu.
Miscommunication dapat diminimalisir dengan cara saling menghargai lawan bicara , memerhatikan apa yang dikatakan lawan bicara, mengakui ada masalah, kontrol diri, saling bicara, saling konfirmasi, mencatat dan menyimpan hal-hal yang dirasa penting. Jangan menyepelekan hal kecil karena hal itu mungkin penting. Jika terjadi sesuatu dalam sebuah manajemen atau organisasi, hendaklah informasikan kepada seluruh anggota. Jangan sampai, hanya satu orang yang mengetahui sesuatu itu penting dan yang lain tidak mengetahuinya. Perlu adanya tanggung jawab dan permohonan maaf ketika Miscommunication menyebabkan kekacauan dan hal itu bersangkutan dengan orang banyak. Untuk menyikapinya, hal yang harus dilakukan adalah saling mendukungatu sama lain.