
Mbah Melan Sang Guru Matematika: Sosok Inspiratif Bagi Anak-Anak

Siapa yang tidak mengenal Mbah Guru Matematika? Beliau terkenaldi sosial media sebagai pengajar Matematika yang cukup mendapat banyak perhatian. Melan Achmad, seorang pensiunan guru yang lahir di Aceh Tamiang, 11 Oktober 1945. Mbah Melan merupakan lulusan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dan Universitas Muhammadiyah Purworejo dengan program studi Matematika. Kini, beliau masih aktif mengajar Matematika secara gratis melalui live streaming pada aplikasi TikTok. Mbah Melan memulai karier mengajar pada tahun 1971 hingga pensiun di tahun 2003 sebagai guru Matematika di SMPN 13 Purworejo.
Pada tahun 2018, beliau juga diminta untuk mengajar di STM Institut Indonesia (STMII) Kutoarjo. Tetapi tidak berlangsung lama, Mbah Melan mengundurkan diri dari sekolah tersebut sebagai pengajar. Alasan mengundurkan diri karena faktor usia dan jarak yang ditempuh menuju sekolah tersebut. Sebelumnya, beliau pernah berjualan jamur geprek selama satu tahun sebagai penghasilan tambahan di sela-sela mengajarnya. Namun, sekarang usaha tersebut dilanjutkan oleh anaknya karena kesibukannya mengajar online.
Kemudian, Mbah Melan mencoba untuk mulai mengajar les pada awal tahun 2024 karena pada saat itu lingkungan Mbah Melan banyak orang tua yang meminta bantuan mengajarkan les untuk anaknya. Namun, bimbel itu tidak dilanjutkan kembali oleh Mbah Melan karena siswanya yang sedikit. Ia ditantang oleh anaknya untuk live dan akhirnya Mbah Melan berani beralih untuk mengajar melalui live streaming di TikTok dengan dibantu oleh anaknya.
Baca Juga: Thriller Night: Ketika Zombi dan Kritik Sosial Disatukan oleh Panggung
Memang tidak mudah untuk memulai mengajar melalui jejaring sosial media. Mbah Melan mengaku bahwa pada saat itu hanya mendapat sedikit penonton pada live-nya. Seiring berjalannya waktu, Mbah Melan diundang dalam acara Podcast salah satu selebriti papan atas, Deddy Corbuzier. Sejak diundang Podcast, akun sosial media Mbah Melan mendapat banyak perhatian lebih dari masyarakat hingga penonton live bertambah banyak. Beliau juga menerima penghargaan dari presiden Prabowo Subianto pada Hari Guru Nasional 2024. Presiden Prabowo ingin memberi apresiasi kepada para pendidik yang telah berkontribusi terhadap negara.
Mbah Melan membagikan pengalamannya sebagai tenaga pengajar selama puluhan tahun. Semua perjuangan Mbah Melan telah dihadapi, namun bliau tidak pernah lelah dalam mengajar. Menurut Mbah Melan itu sudah menjadi bagian dari hobi dan salah satu niat dalam lubuk hati untuk mengajarkan ilmu yang telah didapatkan kepada anak-anak. Ia juga ingin mengubah anggapan bahwa Matematika bukanlah hal yang perlu ditakutkan. Mbah Melan mengajarkan Matematika menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mudah.
Baca Juga: Puisi-Puisi Oleh Vanny Damay Yanti Agustin
Beliau tidak segan memberikan ilmu secara gratis. Mbah Melan mengajar untuk seluruh tingkat jenjang sekolah, seperti SD, SMP, SMA hingga persiapan untuk UTBK dan CPNS. Tidak hanya siswa saja yang dapat menarik perhatian, tetapi orang dewasa hingga masyarakat dari luar negeri juga tertarik dengan konten Mbah Melan. Sikapnya yang gigih dan tekun dalam mengajar diusia yang tidak lagi muda, membuat begitu banyak orang yang termotivasi untuk selalu belajar walaupun sudah tergerus oleh zaman dan waktu. Siswa yang menonton konten Mbah Melan mengaku bahwa pembelajaran yang beliau ajarkan sangat membantu. Mbah Melan memberikan jadwal live-nya dari Senin-Minggu. Beliau membagi dalam dua sesi, yaitu pukul 16.00-17.30 WIB dan 19.30-21.00 WIB.
Mbah Melan juga mengatakan ingin melihat generasi muda saat ini bisa menjadi orang-orang yang sukses dan memiliki pemikiran yang kritis. Selain itu, Mbah Melan juga mengatakan bahwa mendapat inspirasi dari saat dirinya berkuliah di Tamansiswa. Menurut falsafah Ki Hajar Dewantara, orang yang tamatan sarjana, hidupnya rata-rata di atas garis kemiskinan. Mbah Melan berpesan kepada seluruh guru di luar sana untuk selalu mencintai ilmu yang mereka ajarkan, bagaimana pun menuai hal yang baik pasti akan berbuah baik juga. Lalu, beliau juga berpesan kepada seluruh siswa, jangan takut untuk menghadapi kesulitan, sekalipun pada pelajaran Matematika.
Penulis: Nayla Nurafaaf
Editor: Nadia Asih Syafira