Advertisement Section

Catatan Empat Bulan Pulang ke Kreativa

Terasa seperti baru terjadi tiga atau empat hari lalu, padahal sudah empat bulan silam: akhir Agustus 2017. Lord, how time flies.

Sore itu aku datang ke kampus untuk menengok teman-teman Kreativa angkatan 2016 yang sedang sibuk meliput ospek.

Duduk di luar ruangan “sekre” Kreativa di lantai tiga PKM, bersama dua gadis cantik yang kemudian kuketahui bernama Rani dan Uli, aku berusaha keras memahami suasana dan membaurkan diri.

Aku masih ingat betul bagaimana mereka bersikap kepadaku kali pertama itu. Cenderung diam, berusaha sopan, dan berhati-hati – wajar: mereka bertemu dengan orang baru.

Aku sendiri membutuhkan waktu lebih lama untuk menghafal wajah dan nama-nama mereka.

Nofi, Ayu, Titis, Ami, April, Tata, Listia, Afifah, Cheri, Yesi, Rani, Veka, Uli, Lina, Anik. Perempuan semua kecuali Suntama yang sudah kukenal sejak 2015-an.

Beberapa waktu setelah sore di bulan Agustus 2017 itu, dan setelah lebih banyak beraktivitas dengan mereka, aku terkejut karena dari segi keorganisasian dan kerja jurnalistik, Kreativa tidak cukup jauh beranjak dari kondisi tiga belas tahun silam.

Kalau saja dulu aku memberikan lebih banyak perhatian, kalau saja dulu aku sempat bikin kurikulum jurnalistik, kalau saja dulu aku tak terlalu banyak mabuk dan menulis di Sarkem.

Tapi, yang lalu biarlah berlalu. Setelah mengukur skala prioritas, kudapati bahwa aku bisa menyisihkan waktu untuk Kreativa setidaknya hingga Januari 2018. Setelah itu, aku akan dibekap pekerjaan terjemahan laporan tahunan perusahaan, buku-buku, dan lain-lain.

Kuputuskan untuk melakukan “penebusan”.

Ultah Kreativa
Ultah Kreativa

Aku tak ingat betul apa saja yang sudah kulakukan bersama teman-teman Kreativa 2016 selama empat bulan kemarin. Ingatan itu pendek napasnya, apalagi untuk orang yang beranjak menua seperti aku.

Tapi, tulisan itu panjang hidupnya. Untunglah, ada yang sempat tercatat walaupun jauh lebih banyak yang harus dibiarkan mengendap dalam kenangan dan pikiran.

Ada beberapa tulisanku yang sempat terbit di web Kreativa. Sedikit sekali. Andai aku masih punya kekuatan menulis sepuluh tahun lalu, web itu tentu penuh dengan tulisanku.

Banyak rencana yang sudah kususun untuk kami hingga Desember 2017. Sebagian terwujud, sebagian tidak. Liputan, menulis, berdiskusi, nongkrong bareng di sekre.

Tapi, setidaknya ada perkembangan yang membuatku cukup puas. Ruangan sekre Kreativa menjadi “hidup” dan web juga lebih ramai – kuajak teman-teman 2016 itu menulis sesering mungkin di web.

Teman-teman baru dari angkatan 2017 juga bertambah: Syarif, Fajar, Mirna, Bunga, dan lain-lain yang belum kuhafal nama dan wajahnya. Juga angkatan “tua”: Sely, Ambar, dan lain-lain.

Kadang-kadang aku kesal karena kurasa mereka kurang “nggetih”, kurang berdarah-darah, kurang banyak membaca. Tapi, kucoba menempatkan diri di posisi mereka, dan aku pun mengerti.

Di akhir tahun ini, aku merasa teman-teman 2016 sudah siap. Pengalaman liputan lapangan dan menulis berita mereka sudah sangat terasah. Tinggal manajemen waktu saja yang harus dibenahi.

Hanya saja, aku belum sempat ikut campur dalam urusan keorganisasian Kreativa. Waktunya tidak cukup karena selama empat bulan kemarin kutekankan pada keterampilan inti jurnalistik.

Bulan-bulan depan, di tahun yang baru, aku akan semakin jarang ke kampus, tapi kuharap teman-teman 2016 bisa menjaga ritme kerja jurnalistik sekaligus membenahi aspek organisasi tanpa perlu sering-sering kutemani seperti empat bulan yang terasa singkat itu.

2018 dan seterusnya adalah tahun mereka, masalah mereka, tantangan mereka, dan mereka sendirilah yang harus menghadapinya. Entah kenapa, aku merasa yakin bahwa mereka akan berhasil. Semper fi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Previous post Damarwulan: Retaknya Mahkota Majapahit
Next post Ruang Perubahan