Parade Teater Jurusan PBSI 2016, Resmi Ditutup
KREATIVA– Serangkaian Parade Teater Jurusan PBSI UNY – Pendidikasn Bahasa dan Sastra Indonesia – (prodi PBSI dan Sastra Indonesia) dengan empat kelompok teater, ditutup pada hari Selasa (19/12). Kelompok teater yang terdiri dari teater Agnibrata, Baswara, Abinanya, dan sanggar Janaloka sudah sukses menampilkan pertunjukan teater untuk mata kuliah Drama. Kelompok-kelompok teater tersebut, berproses bersama selama satu semester. Parade teater yang dimulai dari bulan Mei sampai bulan Desember, merupakan suatu budaya FBS yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Hal itu merupakan suatu pementasan untuk pengambilan nilai mata kuliah Drama semester lima.
Parade teater dibuka oleh kelompok teater Agnibrata dengan judul Konglomerat Buriswara yang ditampilkan oleh kelas PBSI yang diselenggarakan pada tanggal 05 Desember 2016 dengan pimpinan produksi bernama Kukuh. Kelompok teater Agnibrata membuka parade teater FBS UNY 2016 dengan sangat apik. Kemudian pertunjukan teater dilanjutkan oleh kelompok teater Baswara dengan judul Gundala yang ditampilkan pada tanggal 12 Desember 2016. Disusul oleh kelompok teater Janaloka dari Sastra Indonesia A dengan judul Hrr. Yang akhirnya ditutup oleh kelompok teater Abinaya dengan judul Yang Hidup Yang Mati, yang ditampilkan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY).
Teater yang diadaptasi dari cerpen yang berjudul Hidup atau Mati karya Rabindranath Tagore menjadi penutup Serangkaian Parade Teater 2016. Penutupan teater ini ditandai dengan diserahkannya empat naskah teater dari masing-masing kelompok kepada Nurhadi, S.Pd., M.Hum., Dr. dan Dr. Suroso, M.Pd. selaku dosen pembimbing kajian drama jurusan PBSI 2016. Selain itu juga ditutup dengan sambutan dari Suroso yang juga merupakan dosen kajian drama prosi PBSI, yang mengapresiasi semua pertujukan drama yang dipertontonkan pada tahun 2016. Beliau juga bangga karena teater FBS UNY berani mengadakan pementasan di luar kampus. Beliau juga berharap agar teater FBS dapat mengembangkan bakat-bakatnya.
Nurul Aminah