Pentingnya Kesadaran Tentang Go Green
Kreativa.com- Tentu kita sudah pernah mendengar istilah go green. Go green juga bisa disebut dengan “Penghijauan Kembali”. Penghijauan bukan berarti mewarnai segala sesauatu dengan warna hijau. Namun, yang dimaksud dengan penghijauan adalah upaya penyelamatan bumi dengan salah satu caranya melalui penanaman berbagai jenis tanaman.
Seperti yang kita tahu, sekarang keadaan bumi semakin parah. Seiring dengan perkembangan zaman, luas hutan di muka bumi semakin sempit. Padahal, tanaman memiliki peran penting sebagai pemasok oksigen. Jika hutan gundul, tentu banyak efek buruk yang akan ditimbulkan. Salah satu akibatnya, suhu di muka bumi menjadi semakin panas, sehingga menyebabkan terjadinya pemanasan global (global warming).
Banyak kampaye go green digalakkan. Contohnya, seperti yang telah dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FBS UNY. Pada hari Minggu, 1 Oktober 2017, kemarin. BEM FBS UNY menyelenggarakan acara penanaman 100 bibit pohon di bantaran kali Gajah Wong, Kota Gede, Yogyakarta. Acara ini diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari berbagai universitas di kota Jogja, termasuk mahasiswa dari UNY, UMY, UGM serta UPN.
Memang banyak cara untuk menggalakkan go green. Namun, banyak pula warga masyarakat yang tak acuh akan kegiatan go green. Mereka tak peduli, tak tahu, bahkan tak mau tahu. Sebagai contohnya, dalam acara yang diselengarakan BEM FBS UNY kemarin, tidak banyak peserta yang berminat untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Ketidakpedulian akan pentingnya upaya penyelamatan bumi inilah, yang akhirnya menyebabkan berbagai dampak buruk bagi lingkungan. Jika terjadi banjir, longsor, bahkan kebakaran hutan, masyarakat lebih sering mengeluh bahkan saling menyalahkan. Mereka seolah tidak sadar, bahwa itu semua adalah ulah mereka sendiri.
Untuk mencegah terjadinya pemanasan global (global warming) yang semakin parah, kita perlu mengubah pola pikir masyarakat. Kita tidak boleh tinggal diam, melihat bumi yang semakin parah. Apakah kita tega memberikan warisan kepada anak cucu kita berupa bumi yang telah porak-poranda? Apakah kita akan tinggal diam, bila bumi ini menjadi gundul tanpa ada satupun tanaman tertanam?
Go green bukan hanya sebuah istilah untuk sekadar dipahami. Bukan pula sebuah tindakan yang hanya perlu digembar-gemborkan. Semua itu tidak akan berarti bila hanya sekadar dipahami, serta dipikirkan, tanpa ada sedikit pun tindakan secara nyata.
Tindakan nyata itu bisa dimulai dari diri sendiri. Mari melaksanakan go green dengan tidak membuang sampah sembarangan!