Rasa yang Terlalu Dalam
Engkau datang tanpa memberi salam
Pamit juga tanpa sebuah pemberitahuan
Mempermainkan perasaanku dengan begitu kejam
Menjadikan kehidupanku hanya sebuah permainan
Awalnya memberikan bahagia
Membersihkan luka yang sudah ada
Namun akhirnya apa
Luka baru yang kau cipta, yang masih tersisa
Sebuah maaf saja lupa untuk kau ucap
Kepergianmu dengan penuh tawa yang aku dapat
Akankah rasa ini juga ikut menguap
Lelah dengan semua yang kau perbuat
Penulis: Anggih Atianingsih
Baca juga: Resensi Novel “Sang Pemimi” Karya Andrea Hirata
More Stories
Nara dan Langkah Kecilnya
Kadang, yang terlihat nyata hanyalah mimpi, dan yang kita pegang erat justru perlahan memudar. Meski rindu sering kali membelenggu, ada saatnya kita harus merelakan dan melangkah maju. Mungkin perpisahan tidak berarti akhir, tapi awal dari perjalanan baru—untuk kita dan mereka yang telah pergi.
Gagak Pemakan Apel
LPPM Kreativa - Alkisah, manusia belajar menyembunyikan dosa ke dalam tanah lewat dua ekor gagak. Anak manusia yang sigap...
Simpang Empat Palbapang
LPPM Kreativa - Malam itu, bulan purnama bersinar terang di langit kota, memancarkan cahaya peraknya yang menembus celah-celah dedaunan....
Perasaan yang Berujung pada Keegoisan
ĢU"Sha, Kinan itu sahabatku dari kecil. Kita bener-bener sahabatan, Sha. Aku bahkan menganggap dia kayak adek aku sendiri." Agam menggenggam...
Merah Si Pemarah
Pada harinya aku tiba Kusaksikan langit malam memerah Merah, bukan karena senja kembali ke peraduan Merah, bukan karena mentari pamit...
Kala Renjana di Ujung Titik
Rinainya bergabung bersama siluet kala senja Dunia yang fana Ia berlari menujuku kala ia menemukanku Aku terdiam Banyak tempat yang...