Advertisement Section

Lahan Parkir Menjadi Tempat UKMF Tampil

Sumber tulisan dari AKSARA EDISI PKKMB #3

Tak Ada Tempat Selain Parkiran Gedung PLA

Technical Meeting (TM) hari ketiga dilaksanakan di gedung Pusat Layanan Akademik (PLA) pada Jumat (16/08). Hal tersebut dirasakan kurang nyaman untuk sebagian mahasiswa baru (maba).

Adelia Puspitasari, mahasiswa baru Sastra Indonesia, mengatakan bahwa tempatnya berdebu. Hal tersebut dibenarkan oleh Intan, selaku pemandu salah satu gugus PKKMB.

“Tadi kebetulan tempat duduk[gugus]ku pohonnya enggak rindang. Jadi terik, gugusku enggak bisa kekumpul,” kata Intan.

Meskipun demikian, pemandu sudah mengusahakan untuk pindah ke tempat yang teduh. Pemandu pun bekerjasama dengan koordinator lapangan untuk melakukan hal tersbut.

“Koordinator lapangan sudah mengusahakan untuk pindah ke tempat lain. Tetapi tidak ada tempat yang lain,” kata Indah.

Fafa, mahasiswa baru dari gugus 16, mengatakan bahwa anggota gugusnya banyak tersebar. “Gugus 16 yang [duduknya] paling banyak mencar-mencar. Panitia sebenarnya sudah berusaha untuk mencari tempat, [tetapi] kan sudah penuh juga,” ungkap Fafa.

Selain itu, suara dari pengisi acara Display Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) tidak terdengar dengan jelas oleh sebagian mahasiswa. Hal tersebut dikatakan oleh Rahma Destia, mahasiswa baru Sastra Indonesia.

“Suara[penampil]nya tidak terdengar. Hampir semua [penampil] enggak kedengaran [suaranya]. [karena] jaraknya jauh,” kata Rahma. Hal tersebut diungkapkan juga oleh Indah, “Iya. Kadang terdengar kadang enggak.” Pun dengan Adelia yang mengatakan, “Suaranya kecil. Dan [pandangannya] ketutupan pohon-pohon.”

Sinta Dwi Prihastuti, selaku panitia acara, memberikan alasan terkait terpilihnya parkiran PLA sebagai tempat technical meeting hari ketiga di Fakultas Bahasa dan Seni.

“TM, kan, untuk memperkenalkan bagian-bagian di FBS. Tempat yang bisa menampung maba dalam jumlah banyak, ya, di [parkiran] PLA. Kemarin (15/08) sudah pengondisian di LMT, kalau di sana ingin dibuat melingkar seperti di sini, ya, tidak cukup. GK.4 dan C.13 juga tidak cukup, jadi [parkiran] PLA yang strategis,” jelas Sinta.

Sinta juga mengatakan bahwa malam sebelumnya panitia telah menyiram area parkiran supaya tidak berdebu ketika besoknya digunakan.

Reporter: Angel, Veronica, Astria

Technical Meeting Dirasakan Bosan oleh Maba

Hal lain yang dirasakan oleh mahasiswa baru adalah acara Diplay UKMF yang membosankan. Adelia Puspitasari, mahasiswa baru Sastra indonesia, mengungkapkan hal tersebut.

“[acaranya] seru. Tapi agak ngantuk pas dengerin atau menunggu pengondisian gitu,” ungkap Adelia. Alvin Mahardika, mahasiswa baru Pendidikan Bahasa Prancis, pun mengatakan hal serupa. Alvin mengatakan bahwa suasananya monoton.

Hal tersebut, dikatakan Intan, menjadikan maba beralasan untuk pergi ke kamar mandi.

“Mereka (maba), terlalu bosan dengan acaranya. Ada juga karena cuacanya yang panas banget. jadi, mereka kayak mau refreshing gitu. Makannya, mereka beralasan untuk ke kamar mandi,” ungkap Intan.

Intan mengatakan bahwa hal tersebut sebenarnya sudah menjadi bahan evaluasi panitia di hari sebelumnya.

“Itu pertanyaan banyak pemandu. Setiap evaluasi kami sering bertanya, ‘kenapa, sih, kita sering [mengantar maba] bolak-balik ke toilet?’ Tapi, mungkin juga karena maba banyak minum.” ungkap Intan.

Fafa menyatakan bahwa teman satu gugusnya sering bolak-balik ke toilet lantaran bosan. “Dia bolak-balik ke toilet sampai tiga—empat kali gitu. karena bosan soalnya,” ungkap Fafa.

Fafa menginginkan agar kegiatan tersebut lebih bervariasi, supaya tidak membosankan. “kegiatannya ingin yang lebih bervariasi. Dari tadi duduk terus, jadi, ya, ngantuk dan bosan. lama-lama [duduk] capek juga, lho,” ungkapnya.

Farana Maharani, selaku panitia Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K), mengungkapkan bahwa sakit dijadikan alasan untuk maba pergi ke kamar mandi.

“Ada, sih. Mereka ke posko, padahal ketika dilihat sehat-sehat saja,” ujar Farana. Menanggapi hal tersebut, ia tetap untuk memprioritaskan mahasiswa yang lebih membutuhkan. “Susah kalau tempatnya [sudah] penuh. Kalau sudah begitu, kami antar maba yang sehat kembali ke gugus,” tambahnya.

Meskipun demikian, Nabila Haira Fanisa, mahasiswa baru Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, mengaku bahwa dirinya senang mengikuti serangkaian acara technical meeting pada hari ketiga tersebut.

“Seru-seru aja, sih. Karena bisa bertemu teman-teman. Ya, jadi semangat,” ungkap Fanisa.

Fanisa pun menambahkan bahwa kebosanan maba bisa jadi karena tempatnya yang kurang nyaman. Sebelumnya, ia berharap agar TM PKKMB di FBS tahun berikutnya dapat lebih baik lagi.

“Aku melihat teman-teman yang dipinggir hanya diam saja. Mungkin karena lokasinya,” pungkas Fanisa.

Reporter: Pandan, Lufi, Amanda

baca juga AKSARA TECHNICAL MEETING #1AKSARA TECHNICAL MEETING #2AKSARA TECHNICAL MEETING #3AKSARA PKKMB #1AKSARA PKKMB #2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post Kebebasan Terikat
Next post Membunuh Jenuh