Advertisement Section

Pengetahuan Sejarah dalam Balutan Meme Internet

Apa itu meme?
Meme adalah ide, gagasan, perilaku, atau gaya yang menyebar dari satu orang ke orang lain dalam suatu budaya. Istilah ‘meme’ pertama kali diciptakan oleh Richard Dawkins dalam bukunya The Selfish Gene pada tahun 1976. Dawkins menjelaskan bahwa meme memiliki cara kerja yang sama dengan genetika dan berkembang dengan cara seleksi alam.

Dengan demikian, penyebaran meme berupa ide/gagasan dari satu ke yang lainnya dikatakan mati, apabila ia tidak berhasil bertahan dalam budaya tersebut. Contoh meme menurut Dawkins adalah nada, gaya berpakaian, kepercayaan, bahasa, dan teknologi.

Dalam perkembangannya, meme telah banyak mengalami perubahan. Penggunaan ‘meme’ di internet akhir-akhir ini menitikberatkan pada nilai humor yang terkandung di dalamnya. Meme yang tidak mempunyai nilai humor yang tinggi perlahan akan mati terkena ‘seleksi alam’. Fenomena ini berpengaruh terhadap definisi meme internet itu sendiri, sebagian besar orang menganggap meme adalah semua gambar, ilustrasi atau video lucu yang tersebar di internet.

Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Meme tidak harus mengandung humor, meme dapat menjadi alat informasi, edukasi, dan komunikasi dari pemilik ide kepada penikmatnya.

Penggunaan Meme Internet dalam Literasi Sejarah
Salah satu contoh meme sebagai media informasi dan edukasi adalah historical meme atau biasa diartikan sebagai meme yang bertemakan sejarah. Meme seperti ini memang jarang ditemukan di media sosial, karena pada saat membuatnya pemilik ide membutuhkan wawasan dan literasi sejarah yang cukup banyak. Selain itu, pemilik ide juga harus menentukan format meme yang cocok untuk menyampaikan gagasan yang ingin disampaikan.

Di Indonesia, historical meme mulai muncul dan populer pada medio 2019, di mana salah satu channel YouTube, Eno Bening mengunggah video yang isinya membahas, mengkurasi, dan mengoreksi meme yang dikirim oleh para kreator meme di akun sosial medianya. Salah satu meme yang dibahas adalah meme bertemakan sejarah. Video tersebut berhasil membuka mata orang-orang bahwa meme dapat dijadikan alat edukasi yang dalam hal ini adalah wawasan sejarah.

Di Indonesia, orang-orang yang ahli atau mempunyai hobi membuat meme berupaya untuk terus menciptakan historical meme yang bisa memberikan informasi sejarah kepada para penikmatnya, tentunya juga dengan memperhatikan format, nilai, dan kebenaran informasi yang ada di meme tersebut. Para memer biasanya memposting meme hasil buatannya di sosial media disertai caption yang menjelaskan isi dan maksud dari meme tersebut. Mereka juga tak segan untuk meminta kritik dan saran tentang penggunaan format dan kebenaran informasi kepada penikmatnya.

Salah satu contoh yang sering mengunggah historical meme adalah Neo Historia Indonesia. Neo Historia Indonesia adalah nama fanpage yang aktif memberikan pengetahuan sejarah di Facebook. Fanpage tersebut berhasil mendapatkan apresiasi dari warganet dan memer yang juga menyukai ilmu sejarah. Historical meme yang segar, kreatif, serta caption yang menarik menjadi salah satu daya tarik yang membedakannya dengan fanpage edukasi lain.

Meme adalah bahasa, meme juga mengandung literasi. Pada Festival Literasi Sekolah 2019 , di mana meme juga menjadi salah satu yang dilombakan, Kemdikbud mengakui bahwa minat baca anak Indonesia masih tergolong rendah.

Oleh karena itu, perkembangan meme yang pesat ini diharapkan dapat mendongkrak semangat membaca pada generasi muda yang dinilai masih sangat rendah, khususnya dalam ilmu sejarah. Dengan kreativitas dalam penyampaian informasi, khususnya dalam hal ini adalah meme, bukan tak mungkin minat baca Indonesia meningkat.

Saya berpesan untuk para memer agar tetap menyalurkan ide, gagasan, informasi yang berkaitan dengan pengetahuan melalui meme. Tidak hanya sejarah, meme pengetahuan sains pun diharapkan segera muncul di media sosial. Ayo kita sama-sama membuat anak-anak Indonesia menjadi lebih tertarik untuk terus menggali pengetahuan dan wawasan melalui media kreatif, salah satunya meme. [redaksi/Pandan]

– – – – –

baca KOLOM di lppmkreativa.com atau tulisan Musthafa lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Previous post Serial Friends: Pertemanan Tanpa Gawai
Next post Perjamuan Khong Guan: Jawaban Atas Hilangnya Ayah Khong Guan