LESTARIKAN BUDAYA, LEWAT TARI
Sabtu malam (28/11), Stage Tari FBS UNY ramai oleh suara mahasiswa yang menyaksikan acara Pentas Akhir Tahun Kepengurusan (PAK) yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Seni Tari (Himaseta) FBS. Acara yang bertemakan “Pesona Purnama” ini dihadiri beberapa dosen Pendidikan Seni Tari. Selain itu juga dihadiri Dekan FBS Dr.Widyastuti Purbani, M.A. Pada awal acara diadakan parade bendera dan Tari Sekapur Sirih serta Tari Selamat Datang. Acara dibuka oleh Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari, Dr. Kuswarsantyo, M.Hum.. Pembukaan ini diiringi dengan letusan kembang api di luar Stage Tari, menambah riuh suasana malam itu.
Acara ini merupakan puncak acara dari serangkaian PAK Himaseta yang diadakan setiap tahun. Sebelumnya, sudah dilaksanakan Seminar Nasional di PLA FBS dan Dance Competition untuk mahasiswa Pendidikan Seni Tari. Meskipun terkendala dana, anak-anak Himaseta tetap bersemangat untuk menyuguhkan karya seni luar biasa yang akan membuat penonton berdecak kagum dan terpesona dengan penampilan penari-penarinya. Awal acara digunakan untuk menyerahkan hadiah kepada pemenang Dance Competition. Juara pertama dari Dance Competition tersebut pun ikut memeriahkan acara dengan penampilan dance mereka.
Gerakan tubuh yang melenggak-lenggok luwes dengan jari-jemari yang gemulai mampu menyihir penonton masuk dalam suasana hening dan khidmat saat tari tradisional Jawa, Gambyong, dimainkan. Setiap gerakan sarat akan makna yang membentuk cerita. Sebuah karya seni yang membuat penonton bertanya-tanya kisah seperti apa yang tersirat dalam sebuah tarian. Tak perlu banyak berceritra dan berkata untuk membawa sebuah kisah dan sejarah, biarlah gerakan tubuh yang berbicara.
Sebelum acara berakhir, disuguhkan pertunjukan menarik dari salah satu dosen tari. Beliau menyanyikan lagu ‘kemesraan’ dihadapan penonton luwes. Para tamu undangan termasuk Dekan FBS dipersilahkan untuk naik ke atas panggung dan ikut bernyanyi. Saat itulah muncul para penari dengan membawa setangkai bunga mawar yang kemudian diberikan kepada dosen-dosen tercinta. Diakhir acara ada penampilan yang ditunggu-tunggu yakni penampilan sendratari dari mahasiswa baru seni tari yang membawakan tarian Rama Sinta. Mereka menari dengan sangat eloknya, membuat penonton terkesima dan tak mampu berkata-kata. Kekaguman penonton tercermin dari tepuk tangan yang meriah.
Suatu suguhan yang tidak cuma menghibur tetapi juga memberikan edukasi bagi penontonnya, seperti yang diungkapkan Imam Ibnu, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, “Acara ini bisa meningkatkan kesadaran untuk melestarikan kesenian tradisional (Seni Tari –red.), jadi rugi kalau kita cuma menganggap ini sekedar hiburan.” Acara ini diharapkan dapat menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa Pendidikan Seni Tari. “Harapannya semoga anak-anak Himaseta bisa menjadi lebih baik dan bisa berkarya lagi untuk semua,” jelas Ifana Nilam Arimbi selaku ketua panitia. (Henggar)