Advertisement Section

Lewat Tangan Besi Stalin, Lahir “Sehari dalam Hidup Ivan Denisovich”

Tanggal Terbit          : 16 May 2016
ISBN                    : 9786024240202
KPG                     : 591601193
Kategori                : Sastra Dunia
Jumlah Halaman       : 180 halaman
Ukuran                  : 140×210 mm
Format                  : Soft Cover
Penerbit                : KPG
Harga                   : Rp50.000

Kehidupan pascaperang dunia II, penuh dengan intrik politik di Soviet Union. Banyak orang dihukum tanpa pengadilan, dengan alasan yang tidak jelas (mirip dengan Indonesia pada zaman orde baru). Orang-orang yang dianggap atau di tuduh menentang Stalin, dipenjara dalam barak-barak tahanan (kamp konsentrasi Stalin), dengan hukuman sepuluh tahun untuk sekali kejahatan.

Alexandre Solzhenitsyn, seorang anggota tentara merah di masa perang dunia II, tidak luput dari tangan besi Stalin. Ia dikirim ke kamp kosentrasi di Siberia karena memberikan kritik pedas pada pemerintahan Stalin. Dari dalam barak tahanan inilah, Alexander Solzhenitsyn menulis beberapa karyanya, satu diantarannya adalah Sehari dalam Hidup Ivan Denisovich. Lewat novel tersebut, ia menggambarkan keadaan politik dan moral masyarakat kelas buruh Soviet yang terpuruk.

Ivan Denisovich Shukov digambarkan sebagai prajurit tentara merah yang ikut berperang dalam perang dunia II. Sebelum menjadi tentara, Ivan merupakan seorang petani biasa, yang tidak dapat membaca dan menulis. Ia berangkat ke medan perang, untuk membela negaranya yang sedang dikepung tentara fasis Jerman. Pada sebuah pertempuran, ia terpisah dengan regunya dan terperangkap di daerah musuh. Tidak ada yang mengira bahwa ia akan selamat. Akan tetapi, sekembalinya ia ke soviet ia dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi atas tuduhan sebagai mata-mata musuh, dan berkhianat pada negara. Shukov dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi di semenanjung Siberia, sebagai tahanan politik (tapol).

Cerita dimulai dengan aktivitas para tapol yang memulai pekerjaannya di dalam barak tahanan. Bagaimana mereka mendapat jatah makan, dan bekerja. Kehidupan di dalam tahanan yang keras, membuat orang-orang yang hidup di dalamnya pun menjadi pribadi yang keras dan balajar untuk mementingkan diri sendiri. Tokoh Ivan Denisovich sendiri tidak lain adalah Alexander Solzhenitsyn di kenyataan. Kecuali Ivan Denisovich yang tidak bisa membaca dan menulis, semua sifatnya mirip dengan Solzhenitsyn.

Pengalamannya yang pernah dimasukkan ke dalam barak tahanan, membuat Alexander Solzhenitsyn berhasil menggambarkan secara detail kehidupan di dalam barak, yang menjadi latar dari ceritanya. Pada tahun 1970 Alexander Solzhenitzyn dianugerahi nobel bidang sastra (tetapi baru ia terima pada tahun 1974, karena masalah politik). Berkat penghargaan itu pula, ia harus di deportasi dari Soviet Union. Setelah Soviet Union bubar, dan keadaan politik di Rusia mulai kembali membaik, ia kembali dan menetap di Moscow, sampai meninggal pada 3 Agustus 2008.

 

Permadi Suntama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous post Kala Tanggal Telah Ditentukan
Next post “Macak Kemayu” Pendidikan Seni Tari, UNY